Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kebutaan Tinggi, PMI Gelar Operasi Katarak Gratis di Pulau Moa Maluku Barat Daya

Kompas.com, 3 November 2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan International Committee of the Red Cross (ICRC) melaksanakan pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.

Lebih dari 1.000 orang mendaftarkan diri dalam kegiatan yang digelar mulai 4-7 November mendatang di salah satu pulau terluar Indonesia tersebut.

Sebanyak dua dokter spesialis mata, satu dokter umum, dan enam perawat dari Klinik Mata Maluku diterjunkan ke Pulau Moa untuk kegiatan tersebut.

Baca juga: PTAR Sembuhkan 226 Mata dari Target 1.300 Mata Bebas Katarak

Mereka dibantu oleh sejumlah personel dari Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Ketua Bidang Kesehatan PMI Pusat Cri Sajjana Prajna Wekadigunawan mengatakan, pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis tersebut merupakan bentuk kepedulian PMI terhadap masyarakat pulau terluar dan wilayah perbatasan.

Dia menilai, Maluku Barat Daya mempunyai angka kebutaan cukup tinggi. Kabupaten tersebut juga belum memiliki dokter spesialis mata.

“Itu sebabnya Maluku Barat Daya dalam hal ini pulau Moa kami jadikan lokasi program operasi katarak. PMI berharap upaya ini dapat mengurangi angka kebutaan di Maluku Barat Daya,” kata Weka dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Baca juga: Agincourt Resources Tambah Kuota Operasi Katarak Gratis 1.300 Mata

Weka menyampaikan, penyebab utama tingginya angka kebutaan di Maluku Barat Daya adalah mayoritas penduduknya bekerja di iklim dan cuaca yang panas dengan matahari yang terik, sehingga rentan terkena masalah mata.

Sayangnya, tingginya angka kebutaan tersebut diperparah dengan tidak ada dokter spesialis mata di Kabupaten Maluku Barat Daya.

Selain pemeriksaan mata dan operasi katarak, sebanyak 1.000 kaca mata diberikan secara gratis. 500 kaca mata berasal dari PMI dan sisanya bersumber dari Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Thomas Noach.

Benyamin turut menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan operasi katarak gratis tersebut. Dia juga mengingatkan masyarakat Maluku Barat Daya agar menjaga kesehatan matanya.

Baca juga: Cara Efektif Menyembuhkan Penyakit Katarak

“Kami berterimakasih kepada PMI yang telah bersedia hadir ke Pulau Moa yang cukup terpencil ini. Tak setiap hari ada penerbangan ke sini, dan kapal pun berlayar tergantung ombak,” kata Benyamin.

Agenda operasi katarak yang berkolaborasi dengan ICRC tersebut sudah dilaksanakan PMI sejak 2006, dengan fokus pada Indonesia Timur dan wilayah-wilayah perbatasan Indonesia.

Upaya itu diharapkan dapat mengurangi angka kebutaan di sana dan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Maluku Barat Daya.

Baca juga: Incar 1.000 Mata, PTAR Gelar Operasi Katarak Gratis di Empat Lokasi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Konflik Agraria di Balik Banjir Sumatera, Mayoritas Disebut Dipicu Perkebunan Sawit
Pemerintah
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Ketika Motor Listrik Jadi Andalan Ojol untuk Cari Rezeki
Pemerintah
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
Sampel Udara Berusia 35 Tahun Tunjukkan Perubahan Ritme Alam akibat Iklim
LSM/Figur
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Hadapi Regulasi Anti-Deforestasi UE, Sawit dan Kayu Indonesia Dilacak hingga ke Kebunnya
Swasta
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
IBF dan AKCI Resmi Jalin Kolaborasi Perdana untuk Pelestarian Ekosistem di Lombok
LSM/Figur
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
RSPO Belum Terima Laporan Dugaan Anggota Sebabkan Banjir Sumatera
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau