Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

COP28 Masuki Babak Akhir, Penghapusan Bahan Bakar Fosil Jadi Perdebatan Sengit

Kompas.com, 11 Desember 2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Utusan Khusus AS untuk Perubahan Iklim John Kerry bertemu dengan Xie di Paviliun China selama 45 menit pada Minggu. Kerry tidak mengatakan bahasan pembicaraannya kepada wartawan.

Baca juga: COP28: Dana Kerugian dan Kerusakan Terkumpul 700 Juta Dollar AS, tapi Belum Cukup

Masih belum sepakat

Dalam rancangan teks negosiasi kesepakatan akhir COP28 yang dirilis pada Jumat (8/12/2023),negara-negara masih mempertimbangkan berbagai opsi mengenai bahan bakar fosil.

Opsi-opsi yang muncul tersebut dari mulai menyepakati penghentian bahan bakar fosil bertahap secara kuat hingga tidak disebutkan sama sekali.

Tiga sumber mengatakan kepada Reuters, Kepresidenan COP28 tidak bermaksud untuk merilis rancangan lain hingga Senin.

Hal tersebut akan memberi waktu bagi para negosiator selama seharian penuh untuk menyelesaikan perbedaan pendapat menjelang berakhirnya COP28 pada Selasa sebelum tengah hari.

Baca juga: Di COP28, Menteri ESDM Targetkan Emisi Energi Turun 358 Juta Ton

Berbicara di majelis pada Minggu, delegasi dari Arab Saudi menegaskan kembali posisinya bahwa kesepakatan COP28 tidak boleh memilih-milih sumber energi, namun harus fokus pada pengurangan emisi.

“Kami telah berpikir keras tentang bagaimana mengirimkan sinyal inklusif kepada dunia tentang apa yang disampaikan ilmu pengetahuan kepada kita, sepenuhnya tanpa pilih-pilih,” kata perwakilan tersebut.

“Kami secara konsisten menyuarakan keprihatinan kami atas upaya yang menyerang sumber energi, bukan emisi,” ucapnya.

Anggota OPEC lainnya, Irak, juga menyuarakan sikap yang sama.

Baca juga: Neutura Raup Pendanaan Angel COP28 untuk 2 Proyek Penyerap Karbon

Inggris dan Australia termasuk di antara sedikit negara yang menawarkan sedikit kompromi. Fleksibilitas dalam penggunaan bahan bakar fosil dimungkinkan selama ada upaya perlindungan yang memadai.

Sementara itu, Uni Eropa menegaskan kembali posisinya bahwa penghapusan bahan bakar fosil merupakan komponen penting dalam setiap kesepakatan untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim.

“Kita kehabisan waktu. Dan dengan segala hormat, waktu yang hampir habis adalah waktu untuk planet kita,” kata Wopke Hoekstra, kepala negosiator Uni Eropa untuk COP28.

Baca juga: Para Pemain Batu Bara dan Migas Dunia Ramai-Ramai Datangi COP28

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau