Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2024, 07:06 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Dampak nikel terhadap lingkungan di Morowali

Dampak industrialisasi dan hilirisasi nikel terhadap lingkungan dilihat dalam penelitian TuK Indonesia pada tahun 2023, ditinjau dari Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dengan mengambil lokus di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah sebagai konteks studi kasus.

“Indeks kualitas lingkungan hidup diukur berdasarkan hasil pengukuran pada indeks kualitas air, indeks kualitas udara, dan indeks kualitas tutupan lahan,” kata Peneliti Tuk Indonesia Novi Onora.

Pengukuran pada kualitas air menunjukkan bahwa air di sungai dan di laut sekitar PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengalami kondisi cemar.

Baca juga: Pidato Jokowi tentang Hilirisasi Nikel, Walhi: Tak Peduli Krisis Iklim

“Hasil perhitungan indeks kualitas laut dan sungai, cukup banyak parameter yang melebihi standar baku mutu,” terangnya.

Kondisi cemar yang terjadi berdampak terhadap penurunan nilai oksigen terlarut, selain itu kondisi cemar pada laut sangat berpotensi pada kehilangan mata pencaharian bagi nelayan dan petani rumput laut serta kerusakan terumbu karang.

Lebih jauh, dalam konteks kesehatan, teridentifikasi bahwa ke depan, konsentrasi logam berat Timbal (Pb) akan mencemari perairan pesisir laut dan memberikan efek racun bagi tubuh, termasuk menjadi sebab keracunan pada ikan tertentu.

“Kondisi laut sudah sangat tercemar, terindikasi nelayan sulit sekali mendapat tangkapan ikan di laut. Kalaupun ada tangkapan, fisiologis ikannya juga sudah berubah tidak besar tapi kecil-kecil. Petani rumput laut enggak bisa juga bertani di kawasan tersebut,” ujar Novi.

Aktivitas ekstraksi pun teridentifikasi berdampak negatif terhadap kesehatan manusia.

“Hal ini berdasarkan hasil pengukuran kualitas udara di mana kualitas sulfur dioksida di udara teridentifikasi melebihi baku mutu. Masyarakat harus ganti seng, karena selalu bolong, kena hujan asam sebagai proses percampuran tadi,” tambah Novi.

Selain itu, ia menjelaskan, konsentrasi sulfur dioksida yang melebihi baku mutu memberikan efek negatif pada sistem pernapasan dan fungsi paru-paru yang secara jangka pendek akan mengakibatkan batuk, sekresi lendir yang berlebihan, peningkatan gejala asma dan bronkitis kronis, serta membuat manusia lebih mudah mendapatkan infeksi pada saluran pernapasan.

Aspek tutupan lahan baik

Menariknya, dalam pengukuran pada aspek tutupan lahan, diperoleh hasil indikator sangat baik.

Hal tersebut secara matematis setidaknya disebabkan oleh besarnya proporsi nilai luas tutupan lahan yang menjadi variabel dalam perhitungan.

Baca juga: Walhi: PLTU Captive di Smelter Nikel Jadi Ironi Transisi Energi

“Nilai indeks kualitas air dan indeks kualitas udara memiliki proporsi sebesar 30 persen, sedangkan indeks kualitas tutupan lahan memiliki proporsi 40 persen,” kata Novi.

Berdasarkan hal tersebut, indeks kualitas lingkungan hidup di Kecamatan Bahodopi masuk dalam kategori sangat baik, sebab tutupan lahan hutan masih mendominasi wilayah kecamatan Bahodopi dibandingkan tutupan atau penggunaan lahan lainnya.

Padahal, dalam konteks ekstraksi pertambangan, luas tutupan lahan yang dibuka pasti cenderung tidak seluas ekstraksi pada sektor perkebunan monokultur.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau