Dia menambahkan, aturan mengambil barang maksimal tiga dalam dua pekan diambil bukan tanpa alasan.
Baca juga: Komitmen Indonesia Lawan TBC, Buat Komunitas Bantu Penyintas
"Pertimbangannya adalah orang-orang mengambil barang harus sesuai kebutuhannya, bukan keinginan," jelas Chrisna.
Selama menggawangi Komunitas Joli Jolan, Chrisna menyadari bahwa pakaian yang layak pakai masih menjadi barang yang mewah dan sulit dijangkau bagi sebagian orang.
Selain menjadi ruang untuk bersolidaritas, kehadiran Joli Jolan mampu menjembatani akses sandang layak pakai bagi kelompok masyarakat lainnya.
"Joli Jolan teryata relevan. Bagi sebagain orang, pakaian jadi tidak perlu beli dan uangnya bisa disisihkan untuk membeli makanan," tutur Chrisna.
Baginya, Joli Jolan diharapkan dapat menjadi gerakan dan bentuk masyarakat yang berdiri di atas kakinya sendiri (berdikari) melalu solidaritas.
Baca juga: Rawat Danau Buyan, Komunitas Peduli Lingkungan Bali Tuangkan Eco Enzyme
Kami mengundang berbagai perusahaan yang memiliki program berkelanjutan dalam rangka mengakselerasi pencapaian SDGs di Indonesia serta menginspirasi publik. Kunjungi lestari.kgmedia.id/award untuk informasi lebih lebih lanjut tentang Lestari Awards.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya