Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Salah satu pendiri Komunitas Joli Jolan, Chrisna Canis Cara, bercerita gerakan yang dia inisiasi tersebut terinspirasi dari komunitas Skoros di Yunani yang menyediakan wadah untuk berbagi.

Merasa tergugah, dia mengajak sejumlah sukarelawan untuk mewujudkannya. Gayung bersambut, idenya diterima dengan baik. Singkat cerita, Desember 2019 Komunitas Joli Jolan melakukan aktivitas pertamanya.

Nama Joli Jolan terinspirasi dari istilah Jawa "ijol-ijolan" yang berarti tukar-menukar. Nama tersebut lantas dipilih untuk membentuk ruang solidaritas melalui barter dan berbagi barang gratis.

"Idenya sangat sederhana. Kami ingin menciptakan ruang di mana orang-orang bisa saling berbagai barang bekas yang layak," terang Chrisna.

Dia menceritakan, Joli Jolan dimulai dari nol. Barang-barang yang disediakan pun hasil donasi dari relawan seperti baju, buku, gantungan baju, dan lain sebagainya.

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Komunitas Ingatkan Bahaya Sampah Plastik di Lautan

Ruang yang disediakan juga terletak di pelataran milik salah satu sukarelawan Joli Jolan, Septina Setyaningrum.

Baru mulai merintis ruang berbagi, pandemi Covid-19 melanda. Aktivitas berbagi barang-barang bekas terpaksa dihentikan sementara.

"Saat pandemi kami beralih menyediakan dapur umum bank pangan dengan kolaborasi berbagai pihak. Saat itulah kami justru semakin tertempa. Covid-19 menujukkan kita bahwa gerakan solidaritas itu penting," ujar Chrisna.

Setelah pandemi Covid-19 mereda, aktivitas berbagi barang di ruang solidaritas kembali dilanjutkan. Kehadiran bank pangan juga tetap dipertahankan.

Perlahan namun pasti, semakin banyak yang mengetahui kehadirannya. Semakin banyak orang yang hadir, semakin banyak juga donatur yang memberikan barang-barang bekasnya.

Baca juga: Berdayakan Komunitas dan UMKM, Pembiayaan Esta Kapital Naik 39 Persen

Jembatani akses

Kini, Komunitas Joli Jolan telah memiliki 20-an sukarelawan dengan jumlah anggota sekitar 1.000 orang.

Chrisna menuturkan, Ruang Solidaritas Joli Jolan dibuka setiap Sabtu mulai pukul 10.00 sampai 13.00 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Sukarelawan Joli Jolan juga telah membuka empat titik dropbox di sekitar Solo untuk donatur yang ingin menyumbangkan barangnya.

Anggota Joli Jolan ditujukan untuk semua orang. Semua yang menjadi anggota berhak mengambil barang di ruang solidaritas sesuai ketentuan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com