Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Deteksi TBC, Rongent Portabel Disebar ke Berbagai Wilayah

Kompas.com - 05/08/2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meluncurkan alat skrining tuberkulosis (TBC) yakni alat rongent portabel alias Portable X-Ray.

Peluncuran tersebut dilakukan dalam Kampanye TBC pada peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Gedung Sate, Bandung, Jumat (2/8/2024).

Pada anak-anak, skrining TBC harus menggunakan rongent, salah satunya Portable X-Ray.

Baca juga: Ini Anjuran Pemberian Obat TBC pada Anak Menurut Dokter

Hal tersebut karena karena TBC secara fisik tidak dapat diobservasi pada anak-anak dan mereka tidak dapat dipaksa mengeluarkan dahaknya.

Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan akan mendistribusikan portable X-Ray ke daerah-daerah dengan kasus TBC yang tinggi.

Salah satu daerah prioritas adalah Kota Bandung, Jawa Barat, yang memiliki angka kasus TBC yang cukup signifikan.

"Butuhnya untuk nasional, kami merasa masing-masing provinsi harus punya dua alat Portable X-Ray. Tapi saat ini, kami mau prioritaskan ke provinsi-provinsi yang tinggi kasus TBC-nya," ujar Budi dikutip siaran pers Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Kontak Erat di Rumah Risiko Terbesar Penularan TBC pada Anak

Portable X-Ray merupakan bantuan dari Uni Emirat Arab (UEA). Saat ini, alat tersebut tersedia 25 unit di Indonesia.

Alat tersebut akan didistribusikan ke wilayah prioritas dengan kasus TBC tinggi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Maluku.

Setelah peluncuran di Bandung, diharapkan wilayah lain yang mendapatkan Portable X-Ray dapat segera memulai kegiatan pelacakan kasus aktif pada Agustus ini.

Indonesia sendiri menempati posisi kedua kasus tertinggi TBC di dunia setelah India dengan 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya.

Baca juga: Kemenkes: Rokok Kontributor Terbesar Kasus TBC di Indonesia

Angka tersebut setara dengan 15 kematian akibat TBC setiap jamnya.

"Itu sebabnya kenapa pemerintah sekarang, sejak pandemi Covid-19, TBC ditangani secara agresif melakukan program surveilans untuk menemukan di mana saja," ucap Budi.

Tim surveilans berhasil melakukan penemuan 500.000-an kasus pada 2021, meningkat menjadi 700.00-an kasus pada 2022, dan kembali meningkat menjadi 800.000-an kasus pada 2023.

"Diharapkan tahun ini 900.000 kasus TBC ditemukan. Karena kalau kasus TBC ditemukan, bisa langsung diobati, cukup empat sampai enam bulan bisa sembuh," tutur Budi.

“Pasien TBC tidak akan menularkan kalau sudah dikasih obat, sehingga diharapkan makin lama makin sedikit kasus TBC,” tambah Menkes Budi.

Baca juga: Pakar: RI Bisa Belajar dari India Tekan Kematian TBC

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau