Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNIDO: IKN Bisa Jadi Kota Hutan Berkelanjutan Terintegrasi di Dunia

Kompas.com - 13/08/2024, 10:45 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) untuk Indonesia dan Timor Leste Marco Kamiya menilai, Ibu Kota Nusantara (IKN) berpotensi menjadi kota taman hutan (forest-garden city) terintegrasi dan berkelanjutan pertama di dunia.

Sebab, ia menjelaskan, meski kota seperti Singapura dan Amsterdam telah memiliki bangunan hijau dengan taman, belum ada kota yang mengintegrasikan seluruh hutan ke dalam lingkungan perkotaan.

Menurutnya, IKN menawarkan peluang untuk mewujudkan konsep "kota taman hutan" pertama di dunia.

“Hingga saat ini, belum ada yang pernah benar-benar mengintegrasikan hutan ke dalam lingkungan perkotaan. Jadi, ada peluang untuk (IKN) melakukannya,” ujar dia saat konferensi pers Bridge for Cities di Jakarta, Senin (12/8/2024).

Baca juga: World Water Forum Hasilkan Pendanaan Proyek Air di IKN dan Banten

Meski belum pernah diterapkan secara komprehensif, ia berpendapat hal itu bukan tidak mungkin dilakukan.

Menurut Marco, kebaruan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk menetapkan standar baru bagi pembangunan masa depan.

“Kota-kota di masa depan tidak bisa lagi mengabaikan wilayah pedesaan dan hutan, harus ada cara untuk mengintegrasikan elemen-elemen alam ini,” imbuhnya.

Tantangan dan upaya

Konsep kota taman hutan bertujuan untuk menyatukan fungsi urban dengan ekosistem alami.

Artinya, bukan hanya menambahkan beberapa ruang hijau ke dalam desain kota, tetapi menciptakan lingkungan di mana hutan, taman, dan ruang terbuka hijau menjadi bagian integral dari struktur kota.

Hal ini berbeda dengan pendekatan tradisional yang sering menganggap ruang hijau sebagai tambahan, alih-alih elemen fundamental.

Ia mengakui, perubahan fungsi lahan dari hutan menjadi kota memang menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah mengatasi dampak lingkungan dari deforestasi.

Sebab, di satu sisi, pemindahan fungsi dari hutan ke kota berpotensi mengurangi keanekaragaman hayati dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Baca juga: Finlandia Digandeng, IKN Naik Level Jadi Kota Paling Berbahagia

Namun, dengan perencanaan yang matang, ia berpendapat bahwa IKN bisa menjadi contoh keberhasilan integrasi ekosistem dan urbanisasi.

“Saya percaya kita bisa melakukannya. Banyak praktik baik yang bisa diambil di seluruh dunia. Itulah alasan kami (UNIDO) di sini, mencoba mengumpulkan praktik baik, teknologi, dan kemungkinan untuk mencapai tujuan bersama secara lebih berkelanjutan,” tutur dia.

Teknologi salah satu solusi

Lebih lanjut, ia menyoroti peran penting dari transformasi digital. Menurutnya, teknologi dapat memberikan solusi untuk banyak tantangan perkotaan, terutama dalam hal keamanan. Transformasi digital bisa menjadi salah satu peluang yang bisa dioptimalkan untuk pembangunan IKN.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Sistem Pangan Berkelanjutan Punya 3 Hambatan, Salah Satunya Makanan Murah
Pemerintah
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Inggris Genjot Tenaga Angin Darat, Target 29 GW pada 2030
Pemerintah
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
Perubahan Iklim Terlalu Cepat, Hutan Pun Sulit Beradaptasi
LSM/Figur
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Waste Station dan Single Stream Recycling, Strategi Rekosistem Ajak Anak Muda Kelola Sampah
Swasta
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
Dari Leuser hingga Jakarta, Perempuan dan Komunitas Muda Jadi Garda Depan Lingkungan
LSM/Figur
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
FIF Kembangkan UMKM hingga Pensiunan lewat Pendanaan Tanpa Bunga
Swasta
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
KG Media Kolaborasi dengan Unilever, Bikin Edukasi Lingkungan Lebih Atraktif
Swasta
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Baru 370 dari 5000 Sekolah di Jakarta Tanamkan Pendidikan Lingkungan
Swasta
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
36 Atraktor Dipasang di Belitung Timur, Bantu Nelayan Dapat Cumi
Swasta
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
KLH Akan Cabut Izin Lingkungan 9 Usaha Pemicu Longsor di Puncak
Pemerintah
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Banjir Masih Akan Hantui Indonesia, Lemahnya Monsun Australia Faktor Cuacanya
Pemerintah
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
KLH: Perusahaan Harus Ikut PROPER, Banyak yang Belum Patuh
Pemerintah
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
LSM/Figur
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
Pemerintah
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau