Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Ekstrem Pengaruhi Pola Mobilitas Masyarakat

Kompas.com - 02/10/2024, 21:16 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Rekomendasi Kebijakan

Dengan mempertimbangkan temuan itu, peneliti mengusulkan berbagai rekomendasi kebijakan untuk membantu mengurangi dampak panas ekstrem pada masyarakat.

Ini termasuk menciptakan ruang publik yang teduh, subsidi transportasi publik bagi populasi yang rentan, termasuk perbaikan desain perkotaan seperti menanam lebih banyak pohon dan menggunakan bahan yang memantulkan panas di trotoar juga dapat membantu membuat kota lebih tangguh terhadap kenaikan suhu.

"Menangani tantangan yang terkait dengan panas ekstrem bukan hanya masalah desain perkotaan, tetapi juga masalah kesetaraan dan kesehatan serta kesejahteraan masyarakat," kata penulis utama Irfan Batur.

"Kita perlu mengambil tindakan tegas untuk memastikan bahwa kota-kota kita siap melindungi semua penduduk dari bahaya panas ekstrem," paparnya.

Baca juga: RI Bidik Afrika, Ajak Kerja Sama Mineral Kritis untuk Baterai Kendaraan Listrik

Tim berharap bahwa temuan mereka akan mendorong para pembuat kebijakan untuk segera mengambil langkah-langkah guna menciptakan kota-kota yang lebih tahan panas.

"Penelitian ini menyoroti bagaimana panas dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan perjalanan dengan cara yang berpotensi membahayakan bagi kelompok populasi yang paling rentan," tambah Pendyala.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Inovasi Sampah Plastik Murah Menjadi Mewah

Inovasi Sampah Plastik Murah Menjadi Mewah

Pemerintah
Riset FPCI: Ulama Pegang Peran Penting Aksi Perubahan Iklim di Akar Rumput

Riset FPCI: Ulama Pegang Peran Penting Aksi Perubahan Iklim di Akar Rumput

LSM/Figur
Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

Pemerintah
PLN Luncurkan Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Bandung

PLN Luncurkan Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Bandung

Pemerintah
Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Transisi Energi Bersih Terus Meningkat, Tapi Kemajuannya Tak Merata

Pemerintah
Inovasi Sterilisasi Pangan Teknologi PEF Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Inovasi Sterilisasi Pangan Teknologi PEF Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Buktikan Komitmen Bangun Kesejahteraan Masyarakat, PT GNI & SEI Bagikan Ratusan Sepatu untuk Siswa SD di Morut

Buktikan Komitmen Bangun Kesejahteraan Masyarakat, PT GNI & SEI Bagikan Ratusan Sepatu untuk Siswa SD di Morut

Swasta
Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

Pemerintah
Komitmen Lindungi Kesehatan Karyawan, GNI Gelar Health Talk

Komitmen Lindungi Kesehatan Karyawan, GNI Gelar Health Talk

Pemerintah
Tekanan Publik Bisa Pengaruhi Perusahaan dalam Kurangi Dampak Lingkungan

Tekanan Publik Bisa Pengaruhi Perusahaan dalam Kurangi Dampak Lingkungan

Pemerintah
Studi: Bahasa Abui di NTT Terancam Punah

Studi: Bahasa Abui di NTT Terancam Punah

Pemerintah
Ini 9 Rekomendasi untuk Dorong Percepatan Transisi Energi Berkeadilan

Ini 9 Rekomendasi untuk Dorong Percepatan Transisi Energi Berkeadilan

Pemerintah
Siapa pun Kepala Daerah Terpilih Didesak Fokus Cegah dan Atasi Stunting

Siapa pun Kepala Daerah Terpilih Didesak Fokus Cegah dan Atasi Stunting

LSM/Figur
Pelaku Usaha Minta Regulasi Harga Minyak Jelantah untuk Bioenergi

Pelaku Usaha Minta Regulasi Harga Minyak Jelantah untuk Bioenergi

Swasta
Studi: Pembakaran Sampah dengan Insenerator di TPA Kontaminasi Ekosistem Sekitar

Studi: Pembakaran Sampah dengan Insenerator di TPA Kontaminasi Ekosistem Sekitar

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau