Melindungi dan memulihkan ekosistem mangrove dapat membantu melestarikan kapasitas penyimpanan karbon dan mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat pesisir.
Baca juga: Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta
Selama berabad-abad, atau bahkan mungkin ribuan tahun, ekosistem mangrove membantu menopang kebutuhan manusia di sekitarnya.
Mangrove menyediakan sumber makanan, kayu bakar, dan bahan bangunan yang berkelanjutan, sebagaimana dikutip dari situs web CIFOR.
Mangrove juga sering dimanfaatkan penduduk sekitar untuk diolah menjadi sumber pakan ternak.
Biasanya pohon ini dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak yang mengandung nutrisi baik untuk pertumbuhan ternak, seperti sapi, kambing, atau unggas.
Baca juga: Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta
Ekosistem mangrove menjadi salah satu elemen penting untuk menganani krisis iklim yang disebabkan pelepasan emisi karbon.
Dilansir dari Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, hutan mangrove dapat menyimpan karbon rata-rata tiga kali lebih banyak per hektare dibandingkan hutan tropis daratan.
Mangrove menyerap sebagian karbon dalam bentuk karbon dioksida yang dimanfaatkan untuk fotosintesis.
Karbon tersebut kemudian dipindahkan ke tanah melalui penguraian daun, akar, dan material organik lainnya.
Tanah di ekosistem mangrove juga tersusun dari lapisan-lapisan organik yang dalam, yang menyimpan karbon selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun.
Kapasitas penyerapan karbon tersebut menyoroti pentingnya konservasi dan pemulihan ekosistem mangrove untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Baca juga: Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya