KOMPAS.com - Mangrove merupakan ekosistem hutan di daerah pesisir tropis dan substropis. Ekosistem ini mempunyai adaptasi khusus untuk tumbuh di tanah berlumpur dan air yang asin.
Kehadiran ekosistem mangrove sangatlah penting bagi habitat hewan dan bahkan manusia di sekitarnya.
Bahkan lebih jauh lagi, kelestarian mangrove sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin parah.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut sederet manfaat mangrove sehingga kelestariannya penting untuk dijaga.
Baca juga: Wali Asuh Mangrove, Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan
Ekosistem mangrove berperan penting sebagai pelindung kawasan pesisir dari empasan angin dan ombak laut.
Dikutip dari situs web CIFOR, mangrove yang sehat dan dewasa juga terbukti bertindak sebagai perisai yang kuat dari siklon, badai, dan tsunami.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jaringan akar dan cabang yang rapat yang dihasilkan oleh mangrove cukup kokoh untuk menahan hantaman gelombang laut pertama yang dahsyat, menghilangkan kekuatan dan volume air yang mengalir ke daratan.
Sejumlah penelitian menunjukkan, jika hutan mangrove ditebang, kawasan yang dulunya dilindungi sering kali mengalami kerusakan yang jauh lebih parah daripada yang seharusnya.
Selain melindungi pesisir, perkembangan mangrove menciptakan lebih banyak lahan dan meningkatkan ketinggian lahan yang ditinggalinya.
Bahkan, ekosistem mangrove mampu mengimbangi kenaikan permukaan laut. Akar mangrove yang lebat dapat membantu mengikat dan membangun kepadatan tanah.
Baca juga: Kompas.com Ajak Korporasi Peduli Bumi Lewat Program Wali Asuh Mangrove
Secara ekologis, ekosistem manrove merupakan habitat bagi banyak jenis ikan, udang, dan moluska, sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
Tempat ini juga menyediakan tempat untuk bertelur, pembesaran, dan tempat mencari makan berbagai hewan laut yang kecil.
Selain itu, ekosistem mangrove juga menahan lumpur yang berasal dari daratan, terutama ketika banjir.
Fungsi tersebut membuat air di sekitar kawasan ini jauh lebih jernih dibandingkan pantai yang tidak terdapat mangrove.
Banjir biasanya membawa lumpur dan ini berbahaya bagi biota laut dan terumbu karang. Keberadaan mangrove mampu membuat lumpur mengendap sehingga tidak mencemari lautan.
Melindungi dan memulihkan ekosistem mangrove dapat membantu melestarikan kapasitas penyimpanan karbon dan mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat pesisir.
Baca juga: Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta
Selama berabad-abad, atau bahkan mungkin ribuan tahun, ekosistem mangrove membantu menopang kebutuhan manusia di sekitarnya.
Mangrove menyediakan sumber makanan, kayu bakar, dan bahan bangunan yang berkelanjutan, sebagaimana dikutip dari situs web CIFOR.
Mangrove juga sering dimanfaatkan penduduk sekitar untuk diolah menjadi sumber pakan ternak.
Biasanya pohon ini dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak yang mengandung nutrisi baik untuk pertumbuhan ternak, seperti sapi, kambing, atau unggas.
Baca juga: Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta
Ekosistem mangrove menjadi salah satu elemen penting untuk menganani krisis iklim yang disebabkan pelepasan emisi karbon.
Dilansir dari Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, hutan mangrove dapat menyimpan karbon rata-rata tiga kali lebih banyak per hektare dibandingkan hutan tropis daratan.
Mangrove menyerap sebagian karbon dalam bentuk karbon dioksida yang dimanfaatkan untuk fotosintesis.
Karbon tersebut kemudian dipindahkan ke tanah melalui penguraian daun, akar, dan material organik lainnya.
Tanah di ekosistem mangrove juga tersusun dari lapisan-lapisan organik yang dalam, yang menyimpan karbon selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun.
Kapasitas penyerapan karbon tersebut menyoroti pentingnya konservasi dan pemulihan ekosistem mangrove untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Baca juga: Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya