Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Manfaat Mangrove: Untungkan Manusia hingga Atasi Perubahan Iklim

Kompas.com - 09/10/2024, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comMangrove merupakan ekosistem hutan di daerah pesisir tropis dan substropis. Ekosistem ini mempunyai adaptasi khusus untuk tumbuh di tanah berlumpur dan air yang asin.

Kehadiran ekosistem mangrove sangatlah penting bagi habitat hewan dan bahkan manusia di sekitarnya.

Bahkan lebih jauh lagi, kelestarian mangrove sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim yang semakin parah.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut sederet manfaat mangrove sehingga kelestariannya penting untuk dijaga.

Baca juga: Wali Asuh Mangrove, Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan

1. Melindungi pesisir

Ekosistem mangrove berperan penting sebagai pelindung kawasan pesisir dari empasan angin dan ombak laut.

Dikutip dari situs web CIFOR, mangrove yang sehat dan dewasa juga terbukti bertindak sebagai perisai yang kuat dari siklon, badai, dan tsunami.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa jaringan akar dan cabang yang rapat yang dihasilkan oleh mangrove cukup kokoh untuk menahan hantaman gelombang laut pertama yang dahsyat, menghilangkan kekuatan dan volume air yang mengalir ke daratan.

Baca juga: Dewi Yull Ungkap Satu Pesan pada Anak-anaknya agar Tak Membenci Ray Sahetapy Usai Bercerai

Sejumlah penelitian menunjukkan, jika hutan mangrove ditebang, kawasan yang dulunya dilindungi sering kali mengalami kerusakan yang jauh lebih parah daripada yang seharusnya.

Selain melindungi pesisir, perkembangan mangrove menciptakan lebih banyak lahan dan meningkatkan ketinggian lahan yang ditinggalinya.

Bahkan, ekosistem mangrove mampu mengimbangi kenaikan permukaan laut. Akar mangrove yang lebat dapat membantu mengikat dan membangun kepadatan tanah.

Baca juga: Kompas.com Ajak Korporasi Peduli Bumi Lewat Program Wali Asuh Mangrove

2. Habitat mangkhuk hidup

Secara ekologis, ekosistem manrove merupakan habitat bagi banyak jenis ikan, udang, dan moluska, sebagaimana dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Tempat ini juga menyediakan tempat untuk bertelur, pembesaran, dan tempat mencari makan berbagai hewan laut yang kecil.

Selain itu, ekosistem mangrove juga menahan lumpur yang berasal dari daratan, terutama ketika banjir.

Baca juga: Cara Terdaftar Jadi Penerima Dana PIP, Siswa SD-SMA Ikuti Langkah Ini

Fungsi tersebut membuat air di sekitar kawasan ini jauh lebih jernih dibandingkan pantai yang tidak terdapat mangrove.

Banjir biasanya membawa lumpur dan ini berbahaya bagi biota laut dan terumbu karang. Keberadaan mangrove mampu membuat lumpur mengendap sehingga tidak mencemari lautan.

Melindungi dan memulihkan ekosistem mangrove dapat membantu melestarikan kapasitas penyimpanan karbon dan mendukung pembangunan berkelanjutan di masyarakat pesisir.

Baca juga: Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

3. Bermanfat bagi manusia

Selama berabad-abad, atau bahkan mungkin ribuan tahun, ekosistem mangrove membantu menopang kebutuhan manusia di sekitarnya.

Mangrove menyediakan sumber makanan, kayu bakar, dan bahan bangunan yang berkelanjutan, sebagaimana dikutip dari situs web CIFOR.

Mangrove juga sering dimanfaatkan penduduk sekitar untuk diolah menjadi sumber pakan ternak.

Biasanya pohon ini dihancurkan dan digiling menjadi bubuk pakan ternak yang mengandung nutrisi baik untuk pertumbuhan ternak, seperti sapi, kambing, atau unggas.

Baca juga: Aeon Environmental Foundation Lanjutkan Misi Hijau, Tanam Ribuan Mangrove di PIK Jakarta

4. Mengatasi krisis iklim

Ekosistem mangrove menjadi salah satu elemen penting untuk menganani krisis iklim yang disebabkan pelepasan emisi karbon.

Dilansir dari Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, hutan mangrove dapat menyimpan karbon rata-rata tiga kali lebih banyak per hektare dibandingkan hutan tropis daratan.

Mangrove menyerap sebagian karbon dalam bentuk karbon dioksida yang dimanfaatkan untuk fotosintesis.

Baca juga: Lecehkan Sejumlah Mahasiswi, Guru Besar UGM Dipecat sebagai Dosen

Karbon tersebut kemudian dipindahkan ke tanah melalui penguraian daun, akar, dan material organik lainnya.

Tanah di ekosistem mangrove juga tersusun dari lapisan-lapisan organik yang dalam, yang menyimpan karbon selama berabad-abad atau bahkan ribuan tahun.

Kapasitas penyerapan karbon tersebut menyoroti pentingnya konservasi dan pemulihan ekosistem mangrove untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Baca juga: Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Mantan Wapres AS Latih 1.050 Orang di Indonesia Tanggap Perubahan Iklim

Mantan Wapres AS Latih 1.050 Orang di Indonesia Tanggap Perubahan Iklim

Pemerintah
Dekarbonisasi Industri, Pemerintah Minta Perusahaan Laporkan Data Emisi ke SIINas

Dekarbonisasi Industri, Pemerintah Minta Perusahaan Laporkan Data Emisi ke SIINas

Pemerintah
8.126 Ton Sampah Pasca-Lebaran Diangkut dari Kepulauan Seribu

8.126 Ton Sampah Pasca-Lebaran Diangkut dari Kepulauan Seribu

Pemerintah
Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Swasta
Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Pemerintah
BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

Pemerintah
Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Swasta
RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

Pemerintah
Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Swasta
Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Swasta
Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Pemerintah
2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

Pemerintah
Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Pemerintah
IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

Swasta
AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Potret Demo Besar-besaran di AS, Tolak Kebijakan Trump dan Elon Musk
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau