KOMPAS.com - Presiden terpilih AS Donald Trump menunjuk seorang pembantah perubahan iklim, Chris Wright, sebagai Menteri Energi AS.
Wright adalah pendukung vokal pengembangan minyak dan gas dan merupakan CEO Liberty Energy, perusahaan energi yang berbasis di Denver.
Pemilihan Wright sebagai Menteri Energi AS dapat memberikan dorongan lebih lanjut bagi pengembangan bahan bakar fosil.
Baca juga: Para Pemimpin G20 Bahas Iklim, Pajak, dan Kembalinya Trump
Dilansir dari Euronews, Minggu (17/11/2024), Wright menjadi salah satu tokoh paling lantang di industri energi fosil yang menentang upaya melawan perubahan iklim.
Wright berpendapat bahwa gerakan iklim di seluruh dunia runtuh karena bebannya sendiri.
Sebelumnya, dia belum pernah menjabat di pemerintahan. Namun, dia kerap menyerukan dibutuhkan lebih banyak produksi bahan bakar fosil di seluruh dunia untuk mengentaskan kemiskinan.
Penujukkan Wright untuk menjabat sebagai Menteri energi AS didukung oleh sejumlah tokoh konservatif yang berpengaruh, termasuk taipan minyak dan gas Harold Hamm.
Baca juga: WMO: Layanan Iklim Penting bagi Keberlanjutan Global
Hamm, yang merupakan CEO perusahaan minyak Continental Resources, adalah pendukung dan penasihat Trump sejak lama.
Dia juga memainkan peran penting dalam isu-isu energi pada masa jabatan pertama Trump.
Presiden American Petroleum Institute Mike Sommers menuturkan, pengalaman Wright di sektor energi memberinya perspektif penting yang akan menginformasikan kepemimpinannya di Kementerian Energi.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengannya setelah dikukuhkan untuk memperkuat kekuatan geopolitik Amerika dengan mencabut penangguhan atas izin ekspor LNG dan memastikan akses terbuka energi AS bagi sekutu kami di seluruh dunia," kata Sommers.
Baca juga: ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS
Jackie Wong dari Natural Resources Defence Council, sebuah kelompok lingkungan, menyebut Wright sebagai pejuang bahan bakar fosil yang kotor.
Wong menyampaikan, pencalonan Wright untuk memimpin Kementerian Energi adalah kesalahan yang fatal.
"Kementerian Energi seharusnya melakukan semua yang dapat dilakukannya untuk mengembangkan dan memperluas sumber energi abad ke-21, bukan mencoba mempromosikan bahan bakar kotor abad lalu," kata Wong.
Wong menyampaikan, mengingat dampak bencana yang disebabkan oleh iklim yang dahsyat, misi utama Kementerian Energi AS untuk meneliti dan mempromosikan solusi energi yang lebih bersih menjadi semakin penting.
Baca juga: Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi
Kementerian Energi sendiri bertanggung jawab untuk memajukan keamanan energi, lingkungan, dan nuklir AS.
Kementerian ini juga bertugas memelihara senjata nuklir negara tersebut, mengawasi 17 laboratorium penelitian nasional, dan menyetujui ekspor gas alam, serta memastikan pembersihan lingkungan kompleks senjata nuklir negara tersebut.
Kementerian Energi AS juga mempromosikan penelitian ilmiah dan teknologi.
Presiden American Energy Alliance Thomas Pyle, kelompok konservatif yang mendukung bahan bakar fosil, mengatakan Wright akan menjadi pilihan yang sangat baik untuk jabatan Menteri Energi AS.
Pyle sendiri memimpin tim transisi Kementerian Energi era Presiden Trump pada 2016.
Baca juga: Perubahan Iklim Timbulkan Berbagai Risiko Bagi Bank
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya