Bahkan, dua negara tetangga Indonesia menunjukkan investasi EAF yang lebih tinggi, yaitu Vietnam dengan kapasitas 17,2 juta ton dan Filipina 12,8 juta ton.
Baca juga: Karena Perubahan Iklim, Padang Tundra Arktik Lepaskan Lebih Banyak Emisi
Sedangkan Indonesia, investasi untuk EAF hanya 1,7 juta ton. Selain itu, belum ada investasi untuk DRI.
Baits menuturkan, CREA mendorong pemerintah Indonesia memperkenalkan peta jalan teknologi dan kebijakan yang membatasi rute produksi yang bergantung pada batu bara.
Selain itu, CREA juga mendorong adopsi teknologi EAF dan mempromosikan strategi efisiensi material di seluruh siklus hidup baja.
"Tindakan-tindakan ini akan menjadi sinyal bagi para investor untuk mengubah keputusan mereka, memposisikan industri dalam negeri memiliki daya saing, dan yang paling penting adalah menghindari risiko lock-in," papar Baits.
Baca juga: Kejar Emisi Nol, Meta Tambah Kapasitas PLTS
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya