Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen Janji Iklim Indonesia Tunggu Persetujuan Presiden Prabowo

Kompas.com - 14/02/2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

"Meluangkan sedikit waktu lagi untuk memastikan bahwa rencana-rencana ini adalah yang terbaik adalah hal yang masuk akal," kata Stiell.

Dia menambahkan, negara-negara perlu mengajukan rencana tersebut paling lambat awal September menjelang KTT Iklim COP30 di Brasil.

Baca juga: Bagaimana Iklim Ekstrem Memicu Kekeringan dan Hujan Lebat?

Dalam Perjanjian Paris, para pihak peratifikasi berjanji untuk mencegah suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius di atas tingkat pra-industri.

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah suhu Bumi naik adalah dengan menagih janji negara-negara peratifikasi memberikan janji pemangkasan emisi secara sukarela melalui NDC.

Akan tetapi, meski Perjanjian Paris disepakati tahun 2015, aksi-aksi yang dilakukan dunia saat ini masih jauh dari pengurangan emisi yang diperlukan.

Bahkan, tahun lalu atau 2024 dinobatkan sebagai tahun terpanas dengan kenaikan suhu rata-rata lebih dari 1,5 derajat celsius.

Baca juga: AS Keluar dari Perjanjian Paris, Menteri LH Sebut RI Komitmen Tangani Isu Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Darurat Karhutla, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Sumut
Darurat Karhutla, BMKG Gelar Operasi Modifikasi Cuaca di Sumut
Pemerintah
Dampak Berlapis Karhutla, Bunuh Harimau dan Hanguskan Habitatnya
Dampak Berlapis Karhutla, Bunuh Harimau dan Hanguskan Habitatnya
Pemerintah
Pakar Satwa Liar Ungkap, Lahan HTI Prabowo Perlu Restorasi Sebelum Jadi Rumah Gajah
Pakar Satwa Liar Ungkap, Lahan HTI Prabowo Perlu Restorasi Sebelum Jadi Rumah Gajah
LSM/Figur
IPB Kembangkan 6 Galur Ulat Sutra, Kurangi Impor hingga Jadi Solusi Gizi dan Lingkungan
IPB Kembangkan 6 Galur Ulat Sutra, Kurangi Impor hingga Jadi Solusi Gizi dan Lingkungan
Swasta
Ahli IPB: Hukum yang Kurang Bertaring Sebab Harimau Sumatera Kian Terdesak
Ahli IPB: Hukum yang Kurang Bertaring Sebab Harimau Sumatera Kian Terdesak
LSM/Figur
Usung Fesyen Berkelanjutan, Paramatex Bangun Stan Daur Ulang di PICA Fest 2025
Usung Fesyen Berkelanjutan, Paramatex Bangun Stan Daur Ulang di PICA Fest 2025
Swasta
Kearifan Lokal sebagai Jembatan Koeksistensi Manusia dan Harimau Sumatra
Kearifan Lokal sebagai Jembatan Koeksistensi Manusia dan Harimau Sumatra
LSM/Figur
Menhut Wanti-wanti Kemarau hingga Awal Agustus, Berpotensi Picu Karhutla
Menhut Wanti-wanti Kemarau hingga Awal Agustus, Berpotensi Picu Karhutla
Pemerintah
Mengapa Terumbu Karang yang Cantik Mendorong Konservasi yang Lebih Kuat
Mengapa Terumbu Karang yang Cantik Mendorong Konservasi yang Lebih Kuat
LSM/Figur
Pelajaran dari Riset di India: Jaga Harimau Juga Selamatkan Hutan dan Iklim
Pelajaran dari Riset di India: Jaga Harimau Juga Selamatkan Hutan dan Iklim
Pemerintah
Tambah Panel Surya, Lippo Malls Bisa Tekan Emisi Karbon hingga Ribuan Ton CO2 per Tahun
Tambah Panel Surya, Lippo Malls Bisa Tekan Emisi Karbon hingga Ribuan Ton CO2 per Tahun
Swasta
Untirta Pasang Panel Surya hingga Kelola Sampah dan Air di Kampus
Untirta Pasang Panel Surya hingga Kelola Sampah dan Air di Kampus
Swasta
Ancaman Nyata, Air Tawar di Seluruh Dunia Makin Menyusut
Ancaman Nyata, Air Tawar di Seluruh Dunia Makin Menyusut
Pemerintah
Banteng Jawa Menolak Punah, Anakan Bernama Exploitasia Lahir di Pangandaran
Banteng Jawa Menolak Punah, Anakan Bernama Exploitasia Lahir di Pangandaran
Pemerintah
Populasi Harimau Turun 10 Persen dari 2008 - 2017, Manusia Ancaman Terbesar
Populasi Harimau Turun 10 Persen dari 2008 - 2017, Manusia Ancaman Terbesar
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau