Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 6 Titik Rawan Karhutla di Tol Trans-Sumatera, Ini Upaya HK

Kompas.com - 19/08/2023, 23:30 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki musim kemarau panjang, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merebak terjadi di beberapa daerah rawan di Pulau Sumatra.

PT Hutama Karya (Persero) terus berkoordinasi dengan semua pihak agar kebakaran di sekitar Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) dapat segera dipadamkan serta asap dapat segera ditangani.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo memastikan JTTS aman untuk dilintasi oleh pengguna jalan tol.

Baca juga: El Nino Berpotensi Sebabkan Karhutla Lebih Besar

"Perusahaan akan terus berkoordinasi dengan manggala AGNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN), TNI & Kepolisian Daerah Provinsi Sumsel serta Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir dalam menindaklanjuti kasus Karhutla yang terjadi di Tol Palembang-Indralaya," tutur Tjahjo.

Tjahjo menambahkan, dari hasil investigasi di lapangan, titik rawan Karhutla terjadi di Tol Palembang-Indralaya sekitar KM 01, KM 03, KM 6, KM 12, KM 16+00 dan KM17+800 dengan radius api kurang lebih 500- 800 Meter dari main road.

Dari sisi pemadaman api, Hutama Karya telah menyiapkan kendaraan tangki air dan tim pemadam, menyiapkan hydrant sumber air di gerbang tol serta alat manual gebyok pemukul untuk menghalau api masuk ke jalur utama (mainroad).

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Kebakaran Hutan di Eropa Makin Ganas

"Kami juga dibantu kendaraan pemadam tambahan dan pemadaman lewat udara dengan helikopter water bombing oleh BNPB, BPBD & Manggala AGNI serta bantuan water cannon dari kepolisian,” ujar Tjahjo.

Sementara dari sisi pengamanan lalu lintas dan perambuan, Hutama Karya mengantisipasi dengan melakukan penyiagaan 24 jam pada seluruh personil.

“Seluruh personil dan armada siaga telah kami siapkan khususnya pada penanganan lalu lintas saat Karhutla mulai dari personil dan armada rescue, patroli hingga ketertiban dan keamanan (Kamtib) sehingga ketika terjadi Karhutla pengamanan telah siaga dan langsung meluncur ke lokasi kejadian,” tambahnya.

Hutama Karya memastikan, informasi terkini di jalan tol yang dikelola akan dipublikasikan secara real-time melalui akun resmi yang dimiliki.

Baca juga: Polemik Tambang dalam Kawasan Hutan Lindung

“Seluruh informasi terkait jalan tol yang dikelola oleh Hutama Karya dapat diakses melalui platform Instagram, Facebook & Twitter dengan nama akun @HkTolIndonesia serta melakukan public address di gerbang tol agar pengguna jalan dapat terus memantau dan lebih waspada pada saat melintasi tol,” tutup Tjahjo.

Untuk kondisi terkini jalan tol, Hutama karya mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk selalu mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, serta memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum memasuki gerbang tol.

Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo uang elektronik, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh Hutama Karya dimana terdapat fitur Cek Saldo uang elektronik dan juga dapat melakukan isi ulang.

Baca juga: Sengkarut Pengelolaan Hutan Indonesia

Selain itu, agar pengguna jalan tol dapat berkendara dengan kecepatan minimum dan maksimum sesuai yang dipersyaratkan dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat.

Segera beristirahat di tempat terdekat apabila merasa mengantuk. Apabila pengguna jalan tol mengalami keluhan atau melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol agar segera melapor ke Call Centre cabang tol Palembang-Indralaya di 0858-6003-6003 atau 0812-7217-9999 (Whatsapp).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com