Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuhan Positif yang Bahagiakan Ibu Bisa Atasi Stunting

Kompas.com - 11/11/2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comPengasuhan yang positif bisa memberi kesempatan bagi ibu untuk lebih bahagia sehingga juga memberikan dampak baik untuk penurunan stunting.

Hal tersebut disampaikan Dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor (IPB) Yulina Eva Riany dalam diskusi daring, Kamis (9/11/2023).

“Pengasuhan positif prinsipnya memberikan kesempatan pada orangtua agar mampu secara mandiri mengatur kapasitas untuk mendisiplinkan anak. Sehingga orangtua, utamanya ibu, bisa healing, sembuh sendiri, dan emosinya bisa lebih teregulasi,” kata Yulina, sebagaimana dilansir Antara.

Baca juga: Sentuhan Bank NTT, Bantu Tingkatkan Gizi 2.288 Anak Stunting

Dia menjelaskan, selain dapat menurunkan stres dan depresi, pengasuhan positif juga dapat menurunkan stunting karena ibu merasa didukung untuk melakukan pengasuhan dengan bahagia.

Sehabis melahirkan, Yulina menyampaikan ibu harus didukung penuh, sehingga dapat mengasuh dengan bahagia.

“Pengasuhan yang penuh kehangatan, tidak terpaksa, dan minim hukuman bisa membuat ibu lebih bahagia, sehingga anak terhindar dari stunting,” ungkapnya.

Terkait upaya menurunkan stunting, ia juga menekankan pentingnya memperhatikan sanitasi, karena seringkali hal tersebut dilupakan oleh orangtua.

Baca juga: Bidan Jadi Pemeran Utama Percepatan Penurunan Stunting

“Ada hasil penelitian dari Bangladesh, di mana aspek edukasi pada orang tua dan pola pengasuhan sudah diimplementasikan dengan baik. Namun, angka stunting negara itu justru meningkat, ternyata mereka lupa akan aspek sanitasi sehingga tingkat kesakitan pada anak tinggi,” tutur Yulina.

Selain sanitasi, ia juga mengutarakan pentingnya edukasi pada sistem pendukung di lingkungan sekitar anak. Contohnya adalah keluarga besar yang juga berpengaruh signifikan terhadap tumbuh kembang anak.

Sementara itu, Psikolog Senior dari Tanoto Foundation Fitriana Herarti mengemukakan, pengasuhan positif didasarkan pada kasih sayang, saling menghargai, dan melindungi hak-hak anak.

Fitriana juga menegaskan, secara tidak sadar orangtua bisa menerapkan pola asuh yang cenderung mem-bully atau merundung anak.

”Akhir-akhir ini banyak kasus perundungan, sebenarnya tidak hanya antaranak, bahkan banyak kasus orang tua yang merundung anaknya sendiri, misal membandingkan anaknya dengan orang lain,” ucap Fitriana.

Baca juga: Cegah Stunting, Pemerintah Diminta Bentuk Satgasus Tangani Perkawinan Anak

“Komentar negatif yang awalnya bertujuan untuk mendorong agar mereka lebih baik, malah justru menjatuhkan mental, padahal setiap anak itu unik,” sambungnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pengasuhan yang efektif adalah dengan mencontohkan langsung ke dalam sebuah perilaku. Pasalnya, anak akan meniru apapun yang dilakukan oleh orang tuanya.

“Anak adalah peniru ulung, orang tua adalah modelnya. Apapun yang terjadi pada anak, merupakan refleksi dari orangtua. Bapak-ibunya teriak maka anak bisa menirukan, teriak juga kepada temannya,” katanya.

“Jangan harap anak bisa cerdas apabila orang tua tidak cerdas dalam menerima informasi. Misal, bagi yang Muslim, ketika azan orang tua tidak memberikan contoh langsung shalat, maka anak akan menirunya,” tambahnya.

Fitriana juga menekankan pentingnya kebijakan yang tegas untuk mengatasi stunting dengan fokus pada peningkatan pola pengasuhan yang baik.

Baca juga: Stunting Harusnya Dicegah, Bukan Diobati

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com