Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2024, 08:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia diberkati potensi energi terbarukan yang melimpah ruah dari Sabang di Aceh hingga Merauke di Papua.

Energi terbarukan yang memiliki potensi di Indonesia contohnya adalah panas bumi, energi surya atau matahari, energi bayu atau angin, energi hidro atau air, bioenergi, dan energi dari samudera.

Energi terbarukan memiliki berbagai kelebihan yaitu sumber daya yang tidak pernah habis dan tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).

Baca juga: Bioenergi Beririsan dengan Pangan dan Lahan, Perlu Tenggat Waktu Transisi Energi

Menurut Outlook Energi Indonesia 2022 yang dirilis Dewan Energi Nasional (DEN), Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sebesar 3.643 gigawatt (GW).

Salah satu daerah yang memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah adalah Provinsi Bali.

Potensi energi terbarukan yang ada di Bali sangat beragam mulai dari potensi energi air, matahari, panas bumi dan lainnya.

Baca juga: Revisi Kebijakan Energi Nasional Dikebut, EBT 19 Persen Tahun 2025

Potensi Energi Terbarukan Bali

Dilansir dari situs web Layanan Informasi dan Investasi Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Lintas EBTKE) besutan Kementerian ESDM, potensi energi terbarukan di Bali mencapai sekitar 3,243 GW.

Masih menurut Lintas EBTKE, berikut potensi energi terbarukan di Provinsi Bali menurut jenis sumbernya.

  • Energi air: 624 megawatt (MW) bersama NTB dan NTT
  • Energi minihidro dan mikrohidro: 15 MW
  • Energi surya: 1,25 GW
  • Energi angin atau bayu: 1,019 GW
  • Panas bumi: 335 MW

Baca juga: Potensi Energi Terbarukan Sulawesi Tengah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com