Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Kompas.com - 15/05/2024, 14:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Biodiversity Warriors (BW) Yayasan Kehati melakukan pengamatan dan pendataan keanekaragaman hayati di Tebet Eco Park, Jakarta, pada Rabu (15/5/2024).

Manager PR, Education & Outreach Yayasan Kehati M. Syarifullah mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memeringati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Mei setiap tahunnya.

"Biasanya acara ini rutin dilakukan oleh BW Kehati setiap tahun di mana BW melakukan pengamatan pendataan di ruang terbuka hijau (RTH), di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Pontianak, Bandar Lampung, Yogyakarta, Padang, dan beberapa kota lain secara serempak," kata Syarif kepada Kompas.com.

Untuk fauna, BW Kehati melakukan pengamatan khususnya kepada burung liar, serangga, amfibi, mamalia, hingga reptil.

Pengamatan dan pendataan penting dilakukan untuk mengetahui apakah habitat dari para satwa masih terjaga dengan baik, hingga mencari tahu bagaimana mereka bisa bertahan hidup sembari berinteraksi dengan manusia setiap harinya.

Nantinya, data tersebut akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sebagai pengayaan.

Baca juga: Pertama di Asia, UGM Buka Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati

Selain itu, BW Kehati turut memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah (pemda) untuk menumbuhkan flora yang mendukung keberlangsungan hidup fauna eksisting di suatu habitat tertentu.

"Umpama ada beberapa jenis pohon yang jadi pakan satwa yang sebenarnya di Jakarta satwa itu ada, nah itu kan menarik kalau bisa ditanam, sehingga mereka bisa lebih sejahtera, makanannya lebih tersedia, nah itu kita kasih rekomendasi," lanjut Syarif.

Adapun hasil pengamatan dan pendataan tersebut akan dipamerkan pada puncak acara peringatan Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia yang digelar di Ecopark Ancol pada Sabtu (18/5/2024).

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com