Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Refill, Inovasi Pencegahan Sampah Plastik dari Hulu

Kompas.com - 12/06/2024, 06:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Refill (isi ulang) merupakan inovasi dalam mengurangi dan mencegah sampah plastik dari hulu.

Sistem ini juga memiliki potensi untuk berkembang, dan menjadi model bisnis yang diterapkan lebih banyak produsen untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Kasubdit Barang dan Kemasan, Direktorat Pengelolaan Sampah Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Sampah Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

"Selain itu, pemahaman dan partisipasi masyarakat untuk menjalankan gaya hidup refill juga dibutuhkan agar permasalahan sampah plastik dapat diatasi secara lebih komprehensif," jelas Ujang.

Berangkat dari hal itu, Unilever Indonesia bersama dengan Alner dan EY memberdayakan 675 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menyebarluaskan gaya hidup belanja isi ulang di tengah masyarakat.

Baca juga: Gandeng KLHK dan DLH Jakarta, Alner Resmikan Toko Guna Ulang Pertama

Usaha ini dapat tercapai berkat pilot project (proyek percontohan) TRANSFORM-Alner selama setahun.

Inisiatif ini juga sejalan dengan program Unilever Indonesia Community Refill Program yang digagas Unilever Indonesia sejak Agustus 2022 untuk mengurangi konsumsi plastik baru dan memperkenalkan alternatif belanja ramah kantong dan lingkungan.

“Inisiatif TRANSFORM bersama Alner sejalan dengan tujuan kami tersebut," kata Head of Division Environment & Sustainability Unilever Indonesia Foundation Maya Tamimi.

Adapun Chief Commercial Officer (CCO) Alner Renata Felichiko menjelaskan, denggan proyek percontohan TRANSFORM-Alner, masyarakat tak hanya bertindak sebagai konsumen, namun juga sebagai mitra yang menyediakan fasilitas isi ulang.

"Mereka adalah UMKM berbasis komunitas dan konvensional seperti toko atau warung dan Bank Sampah. Sehingga, tercipta sistem yang dapat direplikasi dengan cepat dan dalam skala besar," tuntas Renata.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com