Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian: "Co-firing" Bukan Solusi Efektif Pangkas Emisi dan Polusi PLTU Batu Bara

Kompas.com - 08/08/2023, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Potensi dampak emisi yang belum terhitung terkait pasokan bahan baku biomassa juga belum dihitung.

"PLN mengeklaim bahwa co-firing biomassa akan mengurangi hingga 11 juta ton karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya," tulis para peneliti dalam laporan tersebut.

"Namun, PLN belum mempertimbangkan dampak yang tidak terhitung terhadap emisi yang mungkin timbul karena hambatan teknis dan ekonomi yang terkait dengan rantai pasokan bahan baku biomassa," sambung mereka.

Laporan tersebut menyebutkan, penerapan co-firing tidak akan mengurangi emisi gas rumah kaca secara substansial jika batu bara tetap menjadi sumber bahan bakar utama PLTU di Indonesia.

Baca juga: Pembatalan Proyek PLTU Batu Bara Dapat Selamatkan 180.000 Jiwa

Rencana co-firing

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 22 Mei 2023, PT PLN akan melakukan co-firing pada 52 PLTU batu bara dengan biomassa. Target tersebut diharapkan dapat tercapai pada 2025.

Executive Vice President of Energy Transition and Sustainability PT PLN Kamia Handayani mengatakan, pihaknya berkomitmen tidak akan membangun PLTU batu bara baru, kecuali yang sudah masuk dalam daftar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Sedangkan untuk PLTU batu bara yang ada saat ini akan dilakukan co-firing dengan biomassa.

"Untuk PLTU eksisting, kami sudah melakukan uji coba co-firing di 2020. Kami lakukan co-firing pada biomassa dan sudah mulai diimplementasikan komersial, jadi enggak cuma uji coba lagi," ujar Kamia dalam acara Green Economy Forum di Hotel Kempinski, Jakarta.

Dia menuturkan, hingga 2022, PLN sudah melakukan co-firing dengan biomassa di 37 lokasi pembangkit listik.

Hingga saat ini, dengan co-firing yang dilakukan di PLTU batu bara, telah menurunkan 1 juta ton emisi karbondioksida.

Baca juga: Ini Bahaya PLTU sebagai Silent Killer bagi Negara yang Luput dari Perhatian

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com