KOMPAS.com – Untuk memangkas emisi gas rumah kaca, China melibatkan langsung warganya dengan penawaran insentif.
Berbagai skema yang mengusung pengurangan emisi dari diri sendiri untuk mendapatkan insentif mulai menjamur di berbagai wilayah “Negeri Panda”.
Di Kota Shenzhen, pemerintah setempat mempromosikan “koin karbon”. Dalam skema tersebut, para warga mendapatkan poin yang bisa dipakai sebagai voucher belanja bila beraktivitas yang membantu melawan pengurangan emisi.
Baca juga: Pembangunan Rendah Karbon Bisa Ciptakan 15,3 Juta Pekerjaan Hijau
Skema tersebut memberikan penghargaan kepada masyarakat yang mau menggunakan transportasi umum, menanam pohon, dan mengurangi penggunaan energi.
Program tersebut merupakan salah satu bagian dari kampanye “inklusi karbon” yang digaungkan China, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (26/11/2023).
Partai Komunis yang berkuasa memang berniat memobilisasi seluruh warga, bukan hanya industri, untuk mengubah penghasil emisi gas rumah kaca (GRK) terbesar di dunia menjadi negara netral karbon pada 2060.
Meskipun tugas China dalam mengurangi emisi GRK sangat besar, potensi pengurangan emisi yang dilakukan dari individu juga bisa sangat besar.
Baca juga: Pengertian Penangkap dan Penyimpan Karbon: Cara Kerja serta Pro-Kontranya
Sebuah studi pada 2021 yang dilakukan oleh China Academy of Sciences mengatakan, rumah tangga menyumbang lebih dari setengah total emisi China, yaitu lebih dari 10 miliar metrik ton per tahun.
“Inklusi karbon adalah platform besar dan cara efektif untuk memobilisasi masyarakat agar melakukan aktivitas rendah karbon, nol karbon, dan negatif karbon,” kata utusan iklim China Xie Zhenhua saat peluncuran komite inklusi karbon pemerintah di Agustus.
Pada akhirnya, China ingin skema tersebut diintegrasikan ke dalam perdagangan emisi nasional dan menghasilkan kredit yang dapat mengimbangi emisi yang dihasilkan oleh para pencemar industri, menurut rencana pemerintah.
Ambisi China untuk melakukan inklusi karbon sebenanrya telah dimulai sejak 2015. Kala itu, Provinsi Guangdong menerbitkan peraturan tentang cara mengubah aktivitas rendah karbon menjadi kredit.
Baca juga: Perdagangan Karbon Bukan Solusi Dekarbonisasi, Awasi Ketat Cegah Greenwashing
Sejak itu, lusinan skema telah bermunculan di seluruh negeri. Skema-skema ini mengakses data pribadi seperti jumlah langkah, penggunaan transportasi, dan pembelian produk yang efisien atau ramah lingkungan untuk mendapatkan “koin karbon”.
Bank-bank di China juga telah menguji sistem “rekening karbon pribadi”.
Bank Rakyat China bahkan membuat skema percontohan bernama “pinjaman karbon” di Kota Quzhou, yang memungkinkan nasabah memperoleh poin karbon yang dapat meningkatkan penilaian pinjaman.
Negara-negara lain telah mencoba ide perdagangan karbon pribadi, dengan skema percontohan yang didirikan di Finlandia dan Pulau Norfolk di Australia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya