Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/12/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Menghadapi 2024, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi akan masih menghadapi beberapa tantangan dan hambatan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, setidaknya ada empat tantangan perekonomian sebagai dampak dari geoekonomi dan geopolitik dunia.

Pertama, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi China dan negara-negara Eropa.

Kondisi tersebut menyebabkan permintaan global akan turut melemah dan permintaan terhadap produk ikut menurun.

Baca juga: Ekonomi Hijau: Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Manfaatnya

Kedua, akan terjadinya depresiasi nilai tukar akibat kebijakan moneter di negara maju untuk menekan inflasi dengan menaikkan tingkat suku bunga.

Ketiga, apabila konflik Ukraina-Rusia dan Hamas-Israel berkepanjangan, akan dapat menggangu stabilitas kawasan sehingga memicu kenaikan harga komoditas, pangan, dan energi.

Keempat, pelaksanaan pemilu di satu sisi memberikan dampak positif bagi industri nasional. Akan tetapi, di sisi lain terdapat kemungkinan investor memilih wait and see sambil menunggu dilantiknya presiden dan wakil presiden definitif.

Hal tersebut disampaikan Agus dalam Silaturahmi Media Akhir Tahun 2023 di Denpasar, Bali, Kamis (28/12/2023).

Kendati demikian, Agus menyampaikan pihaknya tetap optimistis menghadapi tahun 2024.

Baca juga: Sewindu, 29 Pasar Telah Dibangun Perkuat Ekonomi Rakyat

“Seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, kami memperkirakan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2023 sebesar 4,81 persen dan target tahun 2024 sebesar 5,80 persen,” ungkap Agus dikutip dari keterangan tertulis.

Sejalan sasaran tersebut, kontribusi industri pengolahan nonmigas pada 2023 diproyeksi sebesar 16,91 persen, dan target pada 2024 mencapai 17,90 persen.

“Sedangkan nilai ekspor industri pengolahan nonmigas diperkirakan pada 2023 berada di angka 186,40 miliar dollar AS, dan pada 2024 ditargetkan mencapai 193,4 miliar dollar AS,” ucap Agus.

Sementara itu, nilai investasi industri pengolahan nonmigas diperkirakan mencapai Rp 571,47 triliun pada 2023, dan target pada 2024 akan mencapai Rp 630,57 triliun.

“Sedangkan penyerapan tenaga kerja industri pengolahan nonmigas akan mencapai 20,33 juta orang pada 2024,” papar Agus.

Baca juga: Debat Cawapres Tidak Kupas Ekonomi Hijau

Agus berujar, pihaknya siap menggulirkan beberapa program prioritas pada 2024.

Contohnya, program restrukturisasi mesin dan atau peralatan kepada industri pengolahan kayu, makanan dan minuman, tekstil, serta kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM).

Selain itu, melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batu bara.

Sedangkan untuk mendukung kebijakan ekonomi hijau serta dekarbonisasi sektor industri, Kementerian Perindustrian berupaya memacu pembangunan industri hijau untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Kementerian Perindustrian, ucap Agus, juga akan memperkuat penumbuhan dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.

Baca juga: Lapangan Kerja dan Upah Meningkat, Ini Deretan Dampak Positif Ekonomi Hijau di Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Pemerintah
Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Pemerintah
Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah 'Greenwashing'

Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah "Greenwashing"

LSM/Figur
Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Pemerintah
Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com