Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Sebabkan Karhutla di Mediterania Timur Makin Parah

Kompas.com - 30/08/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

"Karena itu, kita perlu menyesuaikan cara hidup kita, termasuk tinggal di rumah yang lebih kecil, mengonsumsi lebih sedikit daging. Ini menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca," sambungnya.

Sementara itu peneliti senior di Yayasan Penelitian dan Teknologi-Hellas Athanasios Nenes berujar, kurangnya curah hujan dan pola panas ekstrem menjadi alasan utama peningkatan kebakaran hutan di Yunani dan Mediterania Timur.

Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Karhutla 3 Kali Lebih Mungkin Terjadi

"Kita semakin sedikit mendapatkan hujan. Namun ketika hujan turun, sering kali terjadi dalam bentuk kejadian ekstrem, termasuk badai dan banjir. Jadi, air cepat mengalir dan tidak terserap oleh tanah dan ekosistem. Ini benar-benar masalah besar,” kata Nenes.

Dia menambahkan, di Mediterania Timur, baik air laut maupun air tanah mengalami peningkatan suhu yang sangat tinggi. 

Ketika air sangat hangat, fenomena tersebuf juga cenderung meningkatkan panas di daratan, karena air berfungsi sebagai penampung panas.

Peningkatan frekuensi dan intensitas karhutla membuat wilayah tersebut rentan terhadap lebih banyak kebakaran karena tanah tidak punya waktu untuk pulih.

Baca juga: Kaltim Alami Karhutla Terluas dalam 4 Bulan Terakhir

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau