Namun, yang lebih penting adalah penemuan kadar MNP yang cenderung lebih tinggi pada jaringan dengan lesi (kerusakan) daripada yang tidak.
Hal tersebut membuat peneliti menduga bahwa MNP berkontribusi terhadap peradangan, stres oksidatif, dan kerusakan sel, yang dapat menyebabkan atau memperburuk lesi jaringan.
Kemungkinan lain, lesi tersebut mengumpulkan lebih banyak MNP di area jaringan yang sudah rusak.
Penggunaan plastik sendiri terus mengalami lonjakan dari tahun ke tahun. Data mencatat ada pertambahan 1,5 juta metrik ton plastik pada 1950 menjadi hampir 390,7 juta pada 2021.
Dengan meningkatnya penggunaan dalam produk konsumen, polusi plastik mikroskopis yang beredar di tanah dan saluran air pun meningkat, yang akhirnya terakumulasi di lingkungan, jaring makanan, dan jaringan manusia.
Baca juga: Kerugian Ganda Insentif Pajak Industri Plastik: Pendapatan Negara Hilang dan Rusak Lingkungan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya