Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Bumi Hampir Lampaui Ambang Batas, Perusahaan Migas Getol Ekspansi

Kompas.com - 31/03/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Sejak 2021 sampai tahun lalu, perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) menemukan cadangan minyak dengan total yang sangat besar yakni 20,3 miliar barel setara minyak.

Selain itu, ada 19 ladang baru yang mengandung sekitar 7,7 miliar barel setara minyak ditemukan pada 2023, menurut laporan Global Energy Monitor.

Pada 2023, setidaknya ada 20 ladang migas yang mencapai keputusan investasi akhir dengan estimasi ekstraksi migas mencapai 8 miliar barel setara minyak.

Baca juga: Langkah Peternak Belgia Seret Perusahaan Migas ke Meja Hijau karena Perubahan Iklim

Pada 2030, perusahaan-perusahaan migas berencana melipatgandakan ekstraski minyak hampir empat kali lipat yakni 31,2 miliar barel setara minyak di 64 ladang minyak tambahan.

Padahal, pelipatgandaan ekstraksi migas berkebalikan dengan target global yang hendak membatasi suhu Bumi naik tidak lebih dari 1,5 derajat celsius.

Pada 2021, Badan Energi Internasional atau International Energy Agency (IEA) memperingatkan, untuk mencegah suhu Bumi melewati ambang batas, pengembangan ladang migas baru tidak lagi diperlukan.

Terlepas dari kontradiksi di lapangan, industri migas berkukuh pada rencananya untuk terus mengembangkan ladang minyak baru.

Baca juga: Daftar 20 Cekungan Migas di Indonesia, Berpotensi Menyimpan Karbon

Pasalnya, sebagian besar negara penghasil minyak terbesar mengantisipasi peningkatan produksi mereka hingga akhir dekade ini.

Amerika Selatan dan Afrika merupakan hotspot global untuk proyek-proyek migas baru.

Sementara itu, empat negara yang sebelumnya hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki produksi migas sama sekali menyumbang lebih dari sepertiga volume yang diharapkan dapat dieksploitasi oleh para produsen.

Baca juga: Google Segera Luncurkan Satelit Pemantau Metana, Lacak Kebocoran dari Migas

Keempat negara yang dimaksud adalah Siprus, Guyana, Namibia, dan Zimbabwe.

Manajer Proyek Global Oil and Gas Extraction Tracker Global Energy Monitor Scott Zimmerman mengatakan, produsen migas terus menemukan dan mengembangkan ladang minyak baru.

Zimmerman menuturkan, secara kajian ilmiah, perusahaan-perusahaan migas tidak boleh lagi mengembangkan ladang minyak untuk membatasi kenaikan suhu Bumi melampaui batas.

"Tidak ada ladang minyak dan gas baru, atau planet initak akan sanggup lagi menahan beban melampaui kemampuannya," tutur Zimmerman dikutip dari siaran pers Global Energy Monitor, Rabu (27/3/2024).

Baca juga: Kementerian ESDM Dorong Budaya Keselamatan Kerja di Sektor Migas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com