Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gowes Amal Jakarta-Lombok untuk Pendidikan Indonesia, 19 Pesepeda Berhasil Kumpulkan Rp 400 Juta

Kompas.com - 06/06/2024, 09:31 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari masih gelap, tetapi sisi jalan di Jl Prof Doktor Satrio, Kuningan, telah dipadati oleh kesibukan 19 pesepeda dan pendukung Lombok Charity Ride 2024, Sabtu (25/5/2024). Mereka melakukan pelepasan di OCBC Tower.

Acara bertajuk amal yang diselenggarakan oleh Grean Fly Cycling Team itu merupakan penggalangan dana gowes Jakarta-Lombok sejauh 1.500 kilometer. Dana bakal dipersembahkan untuk 1.500 guru di Lombok Utara.

Jarak sejauh 1.500 kilometer ditempuh selama delapan hari. Tepat pada Sabtu (1/6/2024), 19 pejuang tiba di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Sebagai informasi, Lombok Charity Ride 2024 merupakan bentuk kerja sama dengan perkumpulan IOA—organsasi non-profit yang mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia.

“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menggalang dana untuk mendukung program pelatihan 1.500 guru dan kepala sekolah dasar di Kabupaten Lombok Utara yang telah dijalankan oleh Perkumpulan IOA sekaligus menggaungkan kepedulian akan pentingnya kebangkitan pendidikan yang berkualitas, ekonomi yang kuat dan destinasi pariwisata kelas dunia di Lombok Utara,” papar Ketua Panitia Lombok Charity Ride 2024, Adrie Evril, dlaam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (6/6/2024).

Adapun penggalangan dana tersebut, lanjutnya, adalah bentuk upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Perlu diketahui, 1.500 km yang ditempuh terbagi menjadi delapan etape, dengan rute Jakarta-Cirebon-Ajibarang-Kebumen-Daerah Istimewa Yogyakarta-Sragen-Pasuruan-Banyuwangi-Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk-Padang Bai-Pelabuhan Senggigi-Lombok Utara.

Legend sepeda Indonesia memimpin barisan

Satu dari 19 pesepeda itu adalah Nurhayati. Di kalangan penggiat sepeda, namanya sudah tak asing.

Ia adalah mantan pesepeda legenda yang akrab disapa Bu Nurhayati ini sempat menyabet gelar ‘Ratu SEA Games’ pada 1997. Kala itu, ia menyumbang lima medali emas sekaligus menjadi penyumbang emas terbanyak tahun itu untuk Indonesia.

Pada kesempatan kali ini, Bu Nurhayati kembali diundang oleh Green Fly Cycling Team untuk memimpin 18 pesepeda lainnya menuju Lombok Utara.

Bu Nurhayati memimpin di barisan pertama para pesepeda bersama dengan suaminya, Henry Setiawan yang juga merupakan legenda dalam kejuaraan balap sepeda.

“Awalnya saya hanya diajak bergabung sebagai official, tetapi begitu tahu tujuan acara ini adalah penggalangan dana untuk Pendidikan di Lombok Utara, saya tergerak untuk mengikuti penggalangan dana,” cerita Nurhayati.

Baginya, menaklukkan 1.500 km tidak mudah. Ia merasa mampu menyelesaikan gowes ini karena didorong atas tujuan yang mulia serta dukungan dari peserta dan komunitas pesepeda lain.

“Kesannya sangat luar biasa, saya tidak menyangka sama sekali bisa menyelesaikan jarak yang jauh dengan rute yang bervariasi. Apalagi, saya baru mulai bersepeda lagi setelah momen Lebaran dan setelah vakum bertahun-tahun. Itu seperti sesuatu yang istilahnya benar-benar mukjizat bagi saya mampu menyelesaikan acara ini,” jelasnya.

Sementara Lombok Charity Ride bukanlah hal baru bagi Henry Setiawan. Pada 2023, ia bergabung sebagai official dari Lombok Charity Ride 2023. Tergerak dari tujuan mulia, tahun ini Henry turun sebagai Road Captain (RC) sekaligus team management.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com