“Ingin memotivasi teman-teman, terutama banyak pejuang, yang belum pernah gowes jarak jauh sampai berhari-hari. Saya berperan sebagai strategi pengaturan, tenaga, istirahat, mental menghadapi iklim dan rute yang begitu ekstrem, dan bagaimana mereka bisa menyelesaikan dengan baik. Mereka yang awalnya ragu-ragu, akhirnya tiba di Kota Lombok ini dengan happy dan keadaan segar-bugar semua,” paparnya.
“Walaupun capek, kami tetap bahagia!” sambung Nurhayati.
Sebagai bentuk dukungan untuk spirit pesepeda Indonesia, Polygon Bikes sebagai salah satu merek sepeda asal Indonesia ikut andil dalam gowes amal tersebut.
“Perkumpulan IOA mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Polygon yang telah mendukung acara penggalangan dana Lombok Charity Ride 2024. Kami percaya, kehadiran dan dukungan Polygon merupakan bagian dari komitmen bersama untuk membuat perubahan positif bagi pendidikan di Lombok Utara,” jelas Direktur Eksekutif IOA Tanti Sugiharti Singgih.
Hal itu disambut oleh Brand Marketing Polygon Bikes yang menyatakan senang dapat mendukung acara tersebut.
“Kami sangat senang ada semangat nasionalisme yang tumbuh dari legenda-legenda Indonesia. Dengan senang hati kami mendukung dan berkontribusi langsung untuk pendidikan di Indonesia. Semoga acara ini berdampak baik, tidak hanya di Lombok Utara, tetapi juga bisa menginspirasi lebih banyak lagi individu untuk mulai berkontribusi,” ujar Vivin.
Sejak Maret 2024 hingga saat ini, dana yang berhasil dikumpulkan sebesar Rp 425 juta. Charity akan ditutup pada akhir Juni 2024.
Adapun dana yang terkumpul akan digunakan untuk mendukung program Lombok Bangkit dalam bentuk pelatihan guru dan kepala sekolah dasar di Lombok Utara.
“Saat ini, jumlah guru yang sudah kami latih sebanyak lebih kurang 1.200 orang dan akan kami tuntaskan sebanyak 1.500 orang pada 2024. Kami berkomitmen besar menggunakan setiap sumbangan dan dukungan dalam bentuk apapun dengan bijaksana dan transparan,” sambung Tanti.
Sementara itu, Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu mengapresiasi sekaligus bangga dengan hadirnya komunitas Green Fly dan IOA. Misi sosial yang dilakukan kedua lembaga ini, kata dia, patut dicontoh oleh komunitas lain.
“Lombok Charity Ride menjadi suatu kehormatan dan kebanggaan yang bertujuan untuk penggalangan dana dalam membantu program pelatihan 1.500 guru dan kepala sekolah yang ada di Kabupaten Lombok Utara. Saya mengapresiasi kepada seluruh pihak terkait, terutama IOA yang telah bekerja sama dan berkolaborasi untuk memprakarsai acara tersebut,” ucapnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya