Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2023, 21:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Terjadinya krisis keanekaragaman hayati tak bisa lepas dari masalah perubahan iklim.

Direktur Jenderal untuk Lingkungan Komisi Eropa Florika Fink-Hooijer mengatakan, krisis keanekaragaman hayati dan perubahan iklim adalah dua hal yang saling berkaitan dan saling memengaruhi.

"Perubahan iklim dan krisis keanekaragaman hayati bagai dua sisi mata uang, karena itu penting bagi komunitas internasional untuk bersama melindungi planet kita," kata Fink-Hooijer dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Bagaimana Limbah Makanan Memperparah Perubahan Iklim dan Pemanasan Global?

Menurut dia, salah satu upaya memitigasi krisis keanekaragaman hayati yang harus ditindaklanjuti dengan serius adalah target konservasi atas 30 persen area darat dan laut dunia pada 2030.

Target yang terkenal dengan mana "30 by 30" tersebut diadopsi pada pertemuan puncak COP15 di Montreal, Kanada, pada Desember 2022, sebagaimana dilansir Antara.

Di Eropa, ujar Fink-Hooije, telah dicanangkan “Biodiversity Strategy 2030" serta peraturan-peraturan turunannya.

Strategi tersebut bertujuan untuk melindungi sepertiga wilayah daratan dan lautan, serta merestorasi wilayah yang sudah terdegradasi.

Baca juga: Perubahan Iklim Ancaman Terbesar Manusia, tapi Upaya Melawannya Lamban

Dia mengakui bahwa strategi tersebut tidak mudah dijalankan. Akan tetapi, Fink-Hooije menegaskan bahwa yang terpenting dari rencana itu adalah mengubah pola pikir masyarakat Eropa mengenai pentingnya melindungi lingkungan.

"Penting untuk kalangan bisnis menyadari bahwa mereka bergantung pada lingkungan, seperti halnya kehidupan kita sehari-hari. Dan bagaimana perlindungan terhadap lingkungan bisa mendukung aktivitas produksi yang berkelanjutan," tutur Fink-Hooije.

"Sebagai konsumen, kita pun perlu mengubah pola pikir kita untuk beralih ke konsumsi yang berkelanjutan," sambungnya.

Eropa hampir memenuhi target perlindungan 30 persen wilayah daratannya, tetapi masih harus bekerja keras untuk mencapai target perlindungan wilayah laut.

Baca juga: Rihanna Serukan Menkeu AS dan Presiden Bank Dunia Reformasi Utang Negara Terdampak Perubahan Iklim

Dia menyebut bahwa Eropa telah menginisiasi target-target perlindungan iklim seperti mengurangi 30 persen risiko penggunaan pestisida dan memproduksi 25 persen hasil pertanian secara organik.

"Untuk perlindungan alam saya rasa kami sudah punya arah yang jelas, dan kami akan melanjutkan upaya kami. Tetapi restorasi adalah sesuatu yang sulit bagi kami, karena kami sudah kehilangan banyak alam kami," ungkap Fink-Hooije.

"Karena itu kami akan fokus pada pelestarian dan pencegahan (krisis lingkungan)," imbuhnya.

Baca juga: Eksistensi Mangrove Sangat Penting Melawan Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Pemerintah
Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Pemerintah
Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah 'Greenwashing'

Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah "Greenwashing"

LSM/Figur
Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Pemerintah
Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com