Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Hanya Irit, Kebiasaan Bawa Bekal Ternyata Juga Bisa Kurangi Sampah Makanan

Kompas.com - 11/09/2023, 17:18 WIB
Agis Maulana,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sampah makanan menjadi isu darurat di Indonesia. Pasalnya, dikutip dari data United Nations Environment Programme (UNEP) sektor rumah tangga di Indonesia menghasilkan 20,93 juta metrik ton sampah makanan pada 2021.

Sampah makanan atau food waste adalah makanan yang masih atau sudah tidak layak dikonsumsi dan terbuang sia-sia. Menumpuknya food waste bisa disebabkan oleh kebiasaan membeli makanan dengan jumlah tidak sebanding dengan kemampuan konsumsi, menstok makanan olahan atau dalam kemasan dalam jumlah banyak sehingga tidak termakan hingga kedaluwarsa, atau kebiasaan menyia-nyiakan makanan.

Persoalan menumpuknya food waste juga diperparah dengan kenyataan bahwa makanan-makanan yang terbuang biasanya terbungkus kemasan plastik. Dengan demikian, jumlah sampah plastik ikut bertambah.

Jika terus dibiarkan, sampah makanan yang menumpuk dapat mengancam kebersihan lingkungan dan kelangsungan hidup manusia.

Baca juga: Ketahui Manfaat dari Mengompos Sampah Makanan!

Masalah yang timbul dari sampah makanan

Dikutip dari Earth.org, ada beberapa masalah yang terjadi dari meningkatnya sampah makanan. Pertama, sampah makanan menyumbang 4,4 giga ton emisi gas rumah kaca setiap tahunnya. Akibatnya, suhu udara menjadi semakin panas yang dapat mengakibatkan dehidrasi, iritasi kulit, hingga sakit kepala.

Kedua, timbulnya ketimpangan sosial akibat tidak meratanya akses untuk memperoleh makanan. Pada satu sisi, banyak orang yang membuang makanan layak konsumsi. Sementara, pada sisi lain, ada orang lain yang kesulitan mendapatkan asupan makanan yang memadai.

Ketiga, meningkatnya pengeluaran konsumen. Oleh karena terlalu banyak membeli makanan, seseorang tidak dapat mengonsumsinya sendiri. Makanan harus dibuang sehingga uang yang dikeluarkan menjadi sia-sia. Konsumen pun harus merogoh kocek yang tidak sedikit untuk membeli makanan yang masih segar.

Bawa bekal dari rumah jadi solusi

Untuk mengurangi dampak buruk dari sampah makanan, seseorang dapat memulai kebiasaan sederhana seperti membawa bekal dari rumah. Kebiasaan sederhana ini ternyata berpengaruh besar dalam upaya menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan. Berikut adalah tiga manfaat membawa bekal dari rumah.

Baca juga: Jadi Penyumbang Terbesar, Yuk Bantu Kurangi Sampah Makanan dengan 4 Tip Ini

1. Lebih irit

Ketika Anda membawa bekal dari rumah, biaya makanan cenderung lebih rendah dibandingkan membeli makanan di restoran atau kafe. Pasalnya, Anda dapat mengolah bahan-bahan makanan sendiri yang umumnya lebih murah daripada membeli makanan di luar.

2. Porsi makanan lebih terkontrol

Dengan membawa bekal sendiri, Anda dapat menakar kemampuan konsumsi secara lebih terkontrol, tidak seperti di restoran atau kafe yang porsinya standar. Jadi, makanan tidak akan terbuang sia-sia jika Anda sudah merasa kekenyangan.

3. Lingkungan lebih sehat

Bekal yang kita bawa biasanya disimpan dalam wadah berbahan dasar plastik yang bisa dipakai kembali. Dengan demikian, Anda tidak menambah sampah dari kemasan makanan. Lingkungan pun menjadi lebih sehat karena sampah kemasan makanan tidak bertambah banyak.

Baca juga: Sampah Makanan, Logika Konsumsi dan Ecology Selfhood

Dengan mengadopsi kebiasaan membawa bekal dari rumah, tidak hanya uang yang dapat dihemat, tetapi juga dapat berkontribusi mengurangi sampah makanan. Jangan ragu lagi, Anda bisa mulai dengan membawa bekal makanan ke sekolah atau kantor.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Pemerintah
Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Pemerintah
Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah 'Greenwashing'

Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah "Greenwashing"

LSM/Figur
Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Pemerintah
Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com