Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) menyebut, Indonesia perlu segera memimpin persaingan investasi di sektor kendaraan listrik yang terjadi di dunia saat ini.

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves Rifky Setiawan mengatakan, tren transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik di pasar global sangat cepat.

Hal tersebut disampaikan Rifky dalam kegiatan Forum Infrastruktur Sewindu Program Strategis Nasional (PSN) di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: ASEAN Jadi Tujuan Utama Investasi Kendaraan Listrik Global

“Negara-negara di dunia ini sudah berlomba-lomba untuk melakukan produksi kendaraan listrik,” kata Rifky, sebagaimana dilansir Antara.

Oleh karenanya, dia beranggapan Indonesia harus mengambil peran agar tak hanya jadi negara importir.

Adopsi kendaraan listrik di pasar global terjadi sejak 2017 atau sejak diratifikasinya Perjanjian Paris.

Pada 2020, ada sekitar 5 juta kendaraan listrik yang terjual. Jumlahnya meningkat menjadi 6 juta kendaraan listrik yang terjual pada 2021.

Baca juga: Solusi KLHK Tekan Polusi, Dorong Kendaraan Listrik dan Uji Emisi

Angka tersebut kembali naik pada 2022, di mana ada 10 juta kendaraan listrik yang terjual di pasar global.

Sedangkan pada 2023 yang belum usai ini, sudah ada sebanyak 14 juta kendaraan listrik yang terjual.

Indonesia dinilai memiliki peluang untuk menjadi negara produsen bagi kendaraan listrik. Pasalnya, Indonesia berpotensi membuat harga kendaraan listrik lebih murah di pasar global.

Rifky mengatakan, kendaraan listrik masih memiliki harga yang mahal karena komponen baterai pada kendaraan tersebut tidak murah.

Baca juga: Asia Tenggara Menuju Standardisasi Kendaraan Listrik

Sedangkan Indonesia berpotensi untuk bisa memproduksi baterai berdasarkan kekayaan alam yang dimiliki.

“Ini memang saatnya kita berpacu dengan waktu untuk segera kita dapat memimpin untuk investasi kendaraan listrik, papar Rifky.

Untuk bisa memimpin investasi kendaraan listrik, menurut Rifky ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia. Salah satunya adalah kapasitas produksi yang masih sedikit.

Berdasarkan paparannya, kapasitas produksi domestik kendaraan listrik mencapai 29.000 mobil, 2.480 bus, dan 1,42 juta sepeda motor per tahun.

Baca juga: Inovasi Baterai Jadi Kunci Revolusi Kendaraan Listrik

Selain itu, saat ini investor memerlukan dukungan pasar berupa kerangka hukum dan insentif untuk mendorong investasi.

Rifky memastikan, Kemenkomarves sejauh ini sudah mengoordinasikan sejumlah regulasi untuk bisa mengikuti tren kendaraan listrik.

“Jadi kami berharap dengan aturan-aturan ini bisa disederhanakan, disesuaikan, ini akan memasukkan beberapa investasi yang besar,” cetus Rifky.

Baca juga: Dukung Kebutuhan Nikel untuk Baterai Kendaraan Listrik, MMP Bangun Smelter dengan Jejak Karbon Rendah

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Pemerintah
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
LSM/Figur
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Pemerintah
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
LSM/Figur
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
Pemerintah
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
LSM/Figur
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Swasta
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
LSM/Figur
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
LSM/Figur
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Pemerintah
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
LSM/Figur
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Pemerintah
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
LSM/Figur
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Pemerintah
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau