Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pilpres 2024, Presiden Mendatang Didesak Selamatkan Ekosistem Mangrove

Kompas.com - 04/08/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Siapa pun kepala negara yang menjabat usai pemilihan presiden (pilpres) 2024 didesak untuk menyelamatkan ekosistem hutan bakau alias mangrove.

Hal tersebut mengemuka dalam diskusi publik yang digelar oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Nasional pada 26 Juli 2023.

Petambak udang dari Dipasena, Lampung, yang juga pemulia mangrove, Sutikno Widodo, menyampaikan menjelang pilpres dan pemiluhan umum (pemilu) 2024, presiden mendatang wajib memperhatikan keberlanjutan dan keselamatan ekosistem mangrove.

Baca juga: Nilai Karbon Mangrove Tanjung Punai Rp 104,8 Miliar Belum Tergarap

Menurut Sutikno, ekosistem mangrove menjadi penopang penting sektor perikanan budidaya di Dipasena.

Dia menuturkan, sektor perikanan budidaya menjadi pendorong utama perekonomian di Lampung dibandingkan dengan sektor lain.

“Oleh karena itu, presiden ke depan harus menempatkan budidaya udang yang dikelola oleh masyarakat sebagai sektor strategis,” ucap dilansir dari siaran pers di situs web Walhi.

Sutikno menuturkan, ekosistem mangrove yang menjadi sabuk hijau atau greenbelt tambak udang Dipasena mengalami kerusakan.

Ekosistem mangrove seluas 200 hektare telah hilang akibat abrasi. 400 hektare rusak karena alih fungsi menjadi tambak liar.

Baca juga: Dukung Konsep Blue Carbon, 5.000 Bibit Pohon Mangrove Ditanam di Bangka Tengah

Padahal, lebih dari 5.000 keluarga pembudidaya udang menggantungkan hidupnya pada sektor budidaya udang.

Sutikno menyampaikan, sebanyak 50 keluarga pembudidaya udang direlokasi ke tempat yang lebih aman karena kerusakan ekosistem mangrove tersebut.

Selain itu, 25 hektare tambak udang telah jebol serta tidak bisa dikelola untuk budi daya udang.

“Akibat hilangnya ekosistem mangrove ancaman abrasi terus terjadi serta laju sedimentasi tidak terkendali,” ungkapnya.

Sutikno menjelaskan bahwa rusaknya ekosistem mangrove membuat produksi budidaya udang di Dipasena menurun drastis.

Baca juga: Mandiri Sekuritas Tanam 1.001 Mangrove

Tangkapan layar dari video YouTube yang menayangkan diskusi publik mengenai hutan bakau yang digelar oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)YOUTUBE/WALHI Tangkapan layar dari video YouTube yang menayangkan diskusi publik mengenai hutan bakau yang digelar oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi)

Padahal, ketika ekosistem mangrove masih terjaga, para pembudidaya udang dapat memanen udang sebanyak 60 sampai 70 ton per hari.

“Hari ini, setelah mangrove rusak, produksi kami hanya 13 ton per hari. Ini adalah kehilangan yang sangat besar,” ujar Sutikno.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan PLTS dan PLTB Indonesia Dinilai Stagnan dalam 3 Tahun

Pengembangan PLTS dan PLTB Indonesia Dinilai Stagnan dalam 3 Tahun

LSM/Figur
Kemenparekraf Gelar 'Kick Off' Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Kemenparekraf Gelar "Kick Off" Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Pemerintah
Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

LSM/Figur
Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Pemerintah
World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

Pemerintah
SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

Pemerintah
Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemerintah
PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

LSM/Figur
Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Swasta
Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Swasta
HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

Swasta
Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Swasta
Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Swasta
Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Pemerintah
Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com