Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBI Olah 1,25 Juta Ton Sampah Perkotaan Jadi Bahan Bakar Alternatif

Kompas.com - 30/10/2023, 11:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komitmen menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan yang menjadi competitive advantage Perusahaan, mendorong PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) terus dipercaya berbagai pihak termasuk pemerintah daerah.

Kontribusi SBI dalam pembangunan kota berkelanjutan, salah satunya melalui pemanfaatan sampah kota menjadi Refuse-Derived Fuel (RDF).

Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo mengatakan, Perusahaan telah menjalin kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah (Pemda).

Di antaranya dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Pemerintah Kabupaten Cilacap, Pemerintah Kabupaten Banyumas, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kabupaten Temanggung, dan pengelola sampah di Bali untuk kerja sama pemanfaatan RDF dari daerah-daerah tersebut.

Baca juga: RDF dari TPST Dimanfaatkan Sebagai Bahan Bakar Alternatif

"Hingga Kuartal III-2023, sebanyak 1,25 juta ton sampah dan limbah terolah telah dimanfaatkan menjadi bahan bakar dan material alternatif untuk proses produksi di seluruh pabrik semen yang dioperasikan oleh SBI," ungkap Lilik dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (30/10/2023).

Kinerja ini berkontribusi pada penurunan emisi CO2 per ton semen ekuivalen sebesar 14 persen (baseline 2010) menjadi sebesar 587 kg CO2 per ton semen ekuivalen, yang tercapai salah satunya melalui peningkatan substitusi energi panas dari bahan bakar fosil ke bahan bakar alternatif sebesar 12 persen.

Selain itu, SBI juga terus mendorong produksi semen rendah karbon, pilot project Hydrogen Rich Gases Injection ke dalam zona pembakaran, serta automasi dan digitalisasi dalam proses produksi untuk mendorong dekarbonisasi dalam operasional.

Upaya-upaya SBI berkontribusi dalam penurunan emisi CO2, juga terwujud melalui inovasi-inovasi yang menghadirkan produk-produk ramah lingkungan dengan emisi karbon yang lebih rendah.

Pada awal 2023, SBI bersama PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) telah menandatangani kontrak untuk pengembangan dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas hingga 7 MWp yang akan dioperasikan di Pabrik Tuban dan diharapkan dapat beroperasi tahun depan.

Baca juga: Dunia Kembangkan Minyak Mentah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Indonesia Berpotensi Jadi Pemasok

Selain penggunaan bahan bakar, energi dan material alternatif untuk upaya dekarbonisasi, SBI juga bermitra dengan Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada dalam uji coba pengembangan dan budidaya mikroalga di Pabrik Cilacap.

Ini merupakan inovasi penyerapan emisi CO2 dengan menggunakan biomassa dari mikroalga. Inovasi ini adalah salah satu upaya untuk penyerapan emisi karbon di lingkungan operasional pabrik.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com