Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Norwegia Kerja Sama Kehutanan, Tingkatkan Sarana Konservasi

Kompas.com - 06/06/2024, 08:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan sarana dan prasarana konservasi di sejumlah Taman Nasional di Pulau Sumatera dan Kalimantan akan ditingkatkan.

Rencana tersebut sebagai bagian dari kerja sama Indonesia dan Norwegia di sektor kehutanan.

"Dari kerja sama RI-Norway melalui program FoLU Net Sink 2030, akan terus ditingkatkan sarana prasarana konservasi di Taman Nasional di Sumatera dan Kalimantan, karena menyangkut spesies flagship dunia," kata Menteri LHK Siti Nurbaya, dikutip dari laman resmi, Rabu (5/6/2024).

Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Taman Nasional Gunung Leuser, Sabtu (1/6/2024), bersama Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani, serta Menteri Iklim dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen.

Baca juga: Hutan Lindung yang Mencemaskan

Adapun kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama Indonesia-Norwegia dalam upaya konservasi dan pengurangan emisi gas rumah kaca, sekaligus memperlihatkan keindahan wilayah Taman Nasional Gunung Leuser.

Selain sarana dan prasarana konservasi di Sumatera dan Kalimantan, akan ditingkatkan juga Taman Nasional yang lain dengan berbagai kekhasan masing-masing.

“Prinsip bahwa pemerintah sedang intens untuk upaya memperkuat proteksi dan konservasi hutan yang sudah diperhitungkan, balance (seimbang) dengan kebutuhan untuk membangun kesejahteraan,” imbuhnya.

Kerja sama konservasi dan kurangi emisi

Menteri LHK Siti mengatakan, dalam kunjungan tersebut, pihak Norwegia menyaksikan kerja-kerja lapangan yang sudah dilakukan di Indonesia.

Beberapa kerja nyata itu termasuk upaya konservasi yang sudah dilakukan, salah satunya di wilayah hutan Taman Nasional Gunung Leuser dan kawasan mangrove Suaka Margasatwa Karang Gading Langkat Timur laut, dilansir dari Antara.

Di lokasi ini, rombongan meninjau lokasi pembibitan mangrove, melakukan penanaman mangrove, serta pelepasliaran satwa liar yang dilindungi UU yaitu Tutong Laut.

“Mereka menyaksikan sendiri kerja-kerja lapangan dan menurut mereka ini merupakan kerja mitigasi iklim yang nyata terutama untuk mangrove hingga akan mencapai 6.000 hektare rehabilitasi mangrove. Dan penting sekali bahwa itu dikerjakan bersama masyarakat dalam kemitraan konservasi,” terang Menteri Siti.

Sebelumnya, Indonesia dan Norwegia telah bekerja sama lewat pendanaan berdasarkan kontribusi (result based contribution) untuk pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+).

Kunjungan ini pun menunjukkan komitmen Indonesia dalam penurunan deforestasi dan mendukung pencapaian Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk pengurangan emisi gas rumah kaca di sektor kehutanan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com