KOMPAS.com – Di tengah harga energi yang melambung dan pemanasan global yang semakin parah, kebutuhan akan efisiensi dan penghematan energi sangatlah diperlukan.
Sektor energi merupakan penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca (GRK) yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
Efisiensi dan penghematan energi bisa membantu mengurangi konsumsi energi namun penggunaannya tetap efektif.
Baca juga: 7 Cara Kreatif Mendaur Ulang Sampah di Rumah
Di sektor rumah tangga, energi yang paling sering digunakan adalah energi listrik. Dengan efisiensi dan penghematan energi, tagihan listrik bisa berkurang.
Selain mengurangi tagihan listrik, efisiensi dan penghematan energi dapat membantu menekan emisi GRK. Pasalnya mayoritas negara, termasuk Indonesia, masih bergantung terhadap energi fosil, utamanya batu bara.
Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut sembilan cara efisiensi energi dan menghemat tagihan listrik di rumah.
Baca juga: Rumah Beratap Asbes Berisiko Tinggi Sebabkan Tuberkulosis
Jika memiliki peralatan elektronik yang hanya digunakan sesekali, sebaiknya cabut kabelnya dari sumber listrik.
Membiasakan mencabut peralatan listrik saat tidak digunakan adalah salah satu cara sederhana untuk menghemat energi.
Jendela adalah sumber utama sirkulasi udara dan pelepas panas di rumah, jadi penting untuk memastikan jendela yang seefisien mungkin.
Ada sejumlah cara untuk membuat jendela lebih efisien. Contohnya mengganti bingkai aluminium dengan vinyl, menambah beberapa panel, dan mengganti jendela dengan panel berperingkat Energy Star.
Baca juga: Singkirkan Bahan Kimia, Gunakan Cuka, Soda, dan Garam Bersihkan Rumah
Mengganti lampu pijar dengan lampu LED menjadi salah satu cara menghemat tagihan listrik di rumah.
Lampu LED menggunakan energi hingga 90 persen lebih sedikit dan bertahan hingga 25 kali lebih lama daripada lampu pijar tradisional.
Peralatan elektronik lama kurang hemat energi dibandingkan model yang lebih baru. Salah satu cara menghemat energi adalah memakai peralatan elektronik bersertifikasi Energy Star.
Mengganti peralatan elektronik seperti mesin cuci, pengering, pemanas air, dan tungku lama dengan perangkat bersertifikasi Energy Star akan sangat membantu menghemat energi dan menurunkan tagihan listrik.
Baca juga: 6 Cara Kreatif Daur Ulang Botol Plastik di Rumah
Menggantung tirai tebal di atas jendela tidak hanya membuat rumah lebih dekoratif dan nyaman, tetapi juga dapat membantu mencegah panas keluar dari rumah Anda.
AC membutuhkan energi yang besar untuk mendinginkan rumah. Pertimbangkan untuk memasang kipas langit-langit di rumah dan menggunakannya sebagai pengganti AC.
Pencahayaan siang hari adalah upaya memanfaatkan sinar matahari semaksimal mungkin untuk menerangi rumah. Sehingga saat siang hari, tidak perlu memakai lampu untuk menerangi rumah.
Pencahayaan siang hari dapat memakai skylight, jendela clerestory, light shelves, dan lain-lain.
Baca juga: Pasang Panel Surya di Rumah, Kenali Kelebihan dan Kekurangannya
Beberapa atap terbuat dari bahan khusus yang dirancang untuk memantulkan sinar matahari dan menurunkan suhu atap.
Teknik hemat energi ini ideal untuk rumah di iklim hangat yang memerlukan pendingin ruangan atau AC.
Beberapa peralatan dapur memiliki konsumsi energi yang lebih sedikit. Contohnya oven konveksi lebih hemat energi dibandingkan oven konvensional.
Bahkan jika memungkinkan, bisa menggunakan microwave sebagai pengganti oven karena lebih hemat energi.
Baca juga: Panduan Bikin Rumah Hemat Energi dan Ramah Lingkungan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya